Curva Sud Lancarkan Protes Keras Saat Tim dan Manajemen Rayakan Pesta Ulang Tahun AC Milan

Pict. x.com/86_longo

Berita AC Milan – Pesta ulang tahun ke-125 AC Milan yang diadakan tadi malam seharusnya menjadi momen perayaan yang menyenangkan, tetapi justru dirusak oleh protes dari Curva Sud dan penggemar lainnya.

Meskipun acara pribadi diadakan di daerah Tortona untuk merayakan 125 tahun sejarah klub, ketidakpuasan terhadap manajemen dan performa tim mengemuka dengan jelas.

Protes di Luar Acara

Curva Sud, kelompok pendukung setia Milan, kembali menyuarakan pendapat mereka setelah pertandingan melawan Genoa yang berakhir imbang 0-0. Di luar lokasi acara, mereka memajang spanduk dan meneriakkan yel-yel menentang manajemen, termasuk seruan kepada Gerry Cardinale untuk menjual klub: “Cardinale, kau harus menjual!”

Curva Sud juga membentangkan sebuah spanduk protes kepada manajemen Milan yang berbunyi:  “Direktur yang tidak kompeten, klub tanpa ambisi. Kalian tidak setara dengan sejarah kami. Pemain tanpa hasrat dan martabat, kalian adalah cerminan dari kepemilikan ini.”

Kehadiran Legenda dan Pemain

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa legenda klub, termasuk Frank Rijkaard, Marek Jankulovski, Filippo Galli, Mauro Tassotti, dan Alexandre Pato. Franco Baresi, wakil presiden kehormatan, mendapat tepuk tangan meriah dari para penggemar.

Francesco Camarda, pemain muda yang mendapat perhatian, juga disambut dengan tepuk tangan dan yel-yel: “Kami ingin 11 Camarda,” menunjukkan harapan penggemar terhadap generasi baru pemain.

Reaksi Terhadap Pemain dan Manajemen

Pelatih Paulo Fonseca datang bersama keluarganya, tetapi tidak ada reaksi dari Curva Sud, baik siulan maupun tepuk tangan. Sementara itu, manajemen Rossoneri dilaporkan masuk melalui pintu sekunder untuk menghindari interaksi dengan penggemar di luar.

Ketika pemain seperti Christian Pulisic, Fikayo Tomori, Tammy Abraham, Davide Calabria, Marco Sportiello, dan Alvaro Morata tiba, Curva Sud meneriakkan: “Tunjukkan keberanian!”

Rafael Leao, yang diharapkan mendapat sambutan positif, justru menerima reaksi negatif dengan teriakan “Tunjukkan keberanianmu” dan “Hormati warna kami.” Meskipun Tijjani Reijnders, Youssouf Fofana, dan Mike Maignan mendapat tepuk tangan, Theo Hernandez juga mengalami kecaman dari penggemar.

Kesimpulan

Pesta ulang tahun ke-125 AC Milan yang seharusnya menjadi momen kebanggaan kini menjadi ajang protes terhadap manajemen dan kinerja tim.

Ketidakpuasan penggemar yang terlihat jelas menunjukkan bahwa dukungan mereka tidak lagi tanpa syarat, dan manajemen harus segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah yang ada.

Dengan situasi yang semakin memanas, masa depan klub dan hubungan dengan penggemar menjadi semakin krusial.

Pos terkait