Berita AC Milan – Milanisti kembali dalam kewaspadaan penuh menyusul belum terselesaikannya proses perpanjangan kontrak Franck Kessie. Padahal kontrak pemain sepak bola asal Pantai Gading itu akan segera habis pada akhir musim ini.
Mengutip laporan dari jurnalis Antonio Vitiello, tawaran yang telah AC Milan ajukan selalu terlihat lebih rendah dari keinginan sang pemain. Padalah proses perpanjangan kontrak Kessie sudah berjalan hampir 6 bulan lamanya dan belum juga membuahkan hasil.
Dalam laporannya itu, Vitiello juga menyoroti sikap agen Franck Kessie, George Atangana, yang selalu merubah-rubah tawarannya. Setiap kali manajemen I Rossoneri menyanggupi tuntutan gaji sang pemain, sang agen terus menaikkan permintaan gajinya.
Mulanya untuk dapat memperpanjang kontraknya, Kessie hanya meminta bayaran senilai 3 juta euro, dari yang diterimanya saat ini sebesar 2.5 juta euro. Tak berselang lama, pihak sang pemain menuntut kenaikan gaji sebesar 4.5 juta euro.
Saat AC Milan telah menaikkan tawarannya hingga mencapai 5 juta euro plus bonus yang totalnya mencapai 6 juta euro, saat ini George Atangana kembali menaikkan tuntutannya menjadi sebesar 7 juta euro dan 1.5 juta euro sebagai bonus tambahan.
Mungkin AC Milan terlihat pelit soal pemberian gaji, namun sebenarnya tidaklah demikian. Manajemen sudah melakukan apa yang mereka bisa dengan memenuhi segala tuntutan gaji yang diminta oleh setiap pemain andalannya. Tentu dengan mempertimbangkan rasionalitas keuangan di masa pandemi seperti sekarang ini.
Selain Kessie, ingatan kita tentu masih hangat dengan bagaimana Milan melepaskan Donnarumma dan Calhanoglu. Manajemen sudah menawarkan Gigio gaji sebesar 8 juta euro yang mana telah ditolak, dan kini sumber terpercaya mengatakan jika gaji sang kiper di PSG hanya senilai 6 juta euro.
Tak berbeda jauh dengan Hakan Calhanoglu, pemain Turki itu hanya memiliki selisih gaji 500 ribu euro lebih banyak dari tawaran perpanjangan kontrak yang diajukan oleh AC Milan.
Manajemen Milan tidaklah menutup mata, mereka sadar jika kesetiaan tanpa uang hanyalah omong kosong belaka di era sepakbola modern seperti sekarang ini. Namun terkadang, marwah klub tetaplah harus dijaga dari segala tindakan yang ingin mencoba mencederai harga diri klub.