Berita AC Milan – Dalam pertandingan AC Milan melawan Udinese, gol penyeimbang Udinese di menit-menit terakhir dianulir setelah tinjauan VAR yang memicu kebingungan di kalangan penonton.
Gol tersebut dianulir karena offside, tetapi proses pengambilan keputusan menimbulkan banyak pertanyaan. Mari kita telusuri lebih lanjut tentang bagaimana VAR bekerja dalam situasi ini.
Proses Tinjauan VAR
Gol yang dianulir terjadi setelah Christian Kabasele menyundul bola pantul dari tendangan Jurgen Ekkelenkamp yang sebelumnya ditepis oleh kiper Milan, Mike Maignan. Setelah kejadian tersebut, VAR memanggil wasit Daniele Chiffi untuk melakukan Tinjauan di Lapangan (On-Field Review), yang tidak biasa dilakukan untuk kasus offside.
Umumnya, offside adalah keputusan objektif yang dapat ditentukan langsung oleh VAR tanpa perlu tinjauan wasit di monitor. Namun, dalam situasi ini, peran wasit dibutuhkan untuk mengevaluasi elemen penting yang terkait dengan gangguan terhadap permainan.
Mengapa Wasit Harus Mengevaluasi?
Dopo 4 rigori assegnati in 8 partite
uno più ridicolo dell’altro
oggi chicca della
#MarottaLeague #Milanudinese pic.twitter.com/H4jyLUOv60
— IAIO ⭐️ ⭐️(in faccia ) (@vaevictis28) October 19, 2024
Kunci dari keputusan ini adalah apakah pemain Udinese, Jurgen Ekkelenkamp, yang berada dalam posisi offside, telah mengganggu permainan atau tidak. Ada dua faktor yang dipertimbangkan:
- Intervensi Strahinja Pavlovic: Bola mengenai kepala bek Milan, Strahinja Pavlovic, sebelum sampai ke Ekkelenkamp. Apabila Pavlovic dianggap sengaja memainkan bola, maka hal itu dapat meniadakan offside. Namun, jika Pavlovic hanya membelokkan bola tanpa kontrol penuh, offside tetap berlaku.
- Gangguan dari Pemain Offside: Selain itu, wasit harus memutuskan apakah Ekkelenkamp, yang berada dalam posisi offside, “memaksa” Pavlovic untuk bertindak, yang juga bisa dianggap sebagai bentuk gangguan terhadap permainan.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, wasit Chiffi memutuskan bahwa Ekkelenkamp berada dalam posisi offside dan bahwa pergerakannya mengganggu permainan. Hal ini sesuai dengan protokol VAR, yang menyatakan bahwa ketika ada interpretasi mengenai gangguan, wasit harus meninjau sendiri di monitor.
Kesimpulan
Keputusan untuk menganulir gol penyeimbang Udinese didasarkan pada dua hal utama: apakah Pavlovic secara sengaja memainkan bola dan apakah Ekkelenkamp, yang berada dalam posisi offside, memengaruhi jalannya permainan. Setelah meninjau ulang situasi, wasit memutuskan bahwa gol tersebut tidak sah karena pelanggaran offside.
Keputusan ini mungkin membingungkan bagi beberapa penonton, tetapi sesuai dengan protokol VAR, yang memungkinkan wasit mengambil keputusan akhir dalam situasi di mana gangguan dari pemain yang berada dalam posisi offside perlu dievaluasi lebih lanjut.