Berita

Badai di Depan Mata: Tanpa Uang Eropa, Milan Hadapi Ujian Finansial Terberat

×

Badai di Depan Mata: Tanpa Uang Eropa, Milan Hadapi Ujian Finansial Terberat

Sebarkan artikel ini
(Photo by Piero Cruciatti/Anadolu Agency via Getty Images)

Situasi keuangan AC Milan dilaporkan tetap sehat, namun musim kompetisi 2025-26 yang akan datang diyakini akan penuh tantangan. Absennya pendapatan dari partisipasi di kompetisi Eropa menjadi penyebab utamanya.

Menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport pagi ini, klub di bawah naungan RedBird Capital sebenarnya telah berhasil membukukan laba dalam dua laporan keuangan terakhir. Ini menunjukkan bahwa secara fundamental, kondisi finansial mereka berada di jalur yang benar.

Fondasi Finansial yang Sehat dan Peran Penjualan Pemain

Kondisi keuangan yang positif selama dua musim terakhir memungkinkan klub untuk berinvestasi lebih dari €100 juta per tahun. Hal ini juga didukung oleh dana sehat yang ditinggalkan oleh manajemen sebelumnya, Elliott.

Namun, keuntungan tersebut sangat bergantung pada penjualan pemain atau capital gain. Keuntungan modal dari penjualan Sandro Tonali (€48 juta) dan Tijjani Reijnders menjadi faktor krusial dalam menyeimbangkan neraca keuangan pada dua musim terakhir.

Tantangan Musim 2025-26: Defisit Pendapatan €80 Juta

Photo: acmilan.com

Musim depan, I Rossoneri akan mengalami penurunan pendapatan yang sangat signifikan, yaitu sekitar €80 juta. Hal ini merupakan dampak langsung dari absennya mereka dari panggung kompetisi Eropa.

Penjualan Theo Hernandez ke Al-Hilal hanya akan menutupi sekitar seperempat dari defisit tersebut. Oleh karena itu, penjualan pemain-pemain lain menjadi sebuah keharusan mutlak untuk menjaga keseimbangan finansial klub.

Filosofi Transfer RedBird: Pengecualian Modric dan Investasi Ricci

Laporan ini juga menyoroti filosofi transfer yang dianut oleh manajemen di bawah kepemimpinan RedBird. Perekrutan Luka Modric yang sudah veteran dianggap sebagai sebuah “pengecualian” dari aturan umum yang mereka terapkan.

Model operasi yang lebih disukai adalah mendatangkan pemain muda yang nilainya berpotensi meningkat di masa depan. Pembelian Samuele Ricci yang baru berusia 23 tahun adalah contoh sempurna dari strategi investasi jangka panjang ini.


Jangan lewatkan berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam dan berisi hanya di situs Beritamilan.com.