Berita AC Milan – San Siro menyaksikan sorotan sorotan tajam yang menghiasi tribunnya dalam persaingan sengit antara ultras Inter dan Milan. Sebuah perang kata-kata dan simbol-simbol yang tajam menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual pra-pertandingan yang memanaskan atmosfer Derby della Madonnina. Dalam sorotan yang menyilaukan, apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh kedua belah pihak?
Kegembiraan yang terbagi menjadi dua menjadi bagian penting dari semaraknya derby ini. Tribun penonton menjadi panggung bagi suporter yang kreatif, ingin saling mengejek dengan gaya unik mereka masing-masing.
Meskipun Milan harus mengakui kekalahan dalam empat pertemuan terakhir melawan Inter, baik di Serie A, Supercoppa Italiana, maupun semifinal Liga Champions, para tifosi Rossoneri memutuskan untuk menjatuhkan rival abadi mereka. Mereka memilih untuk menyalahkan Inter atas kegagalan mereka, terutama kekalahan telak di Final Liga Champions melawan Manchester City dan kurangnya prestasi Scudetto di bawah arahan Simone Inzaghi.
Dalam koreografi spektakuler ini, Inter disebut sebagai ‘Internazionale Circus’, dihiasi dengan berbagai simbol kegagalan. Di antara simbol-simbol tersebut, terdapat gambaran badut sedih, kartu dua sekop (sebab ‘Due di Picche’ dalam bahasa Italia menggambarkan kekosongan tangan), dan kartu Raja Piala yang merujuk pada kesuksesan Inzaghi yang hanya terbatas pada Coppa Italia dan Supercoppa Italiana.
Tidak kalah tajam, suporter Inter juga memilih jalur kritik terhadap Milan. Mereka menggambarkan Diavolo sebagai seekor tikus raksasa dengan kalimat provokatif, “Kamu muncul dari selokan.” Pesan jelas: mereka menganggap Milan sebagai tim yang tumbuh dari bawah dan tak pantas bersaing dengan Inter.
Dalam semangat rivalitas yang membara, spanduk juga tak luput dari kritik. Suporter Inter menyebut penggemar AC Milan sebagai orang yang mudah tersinggung dan memiliki sifat kompleks, menciptakan retorika yang semakin memanaskan persaingan ini.
Terkadang, dalam derby sepak bola, kata-kata tajam dan simbol-simbol provokatif adalah cara suporter untuk merayakan persaingan mereka yang tak ada habisnya. Di balik kritik dan ejekan, kecintaan terhadap klub mereka masing-masing tetap menggelora, dan inilah yang membuat Derby della Madonnina tetap menjadi salah satu pertandingan paling dinantikan di kalender sepak bola Italia.