Berita AC Milan – Mantan direktur olahraga AC Milan, Ariedo Braida, bukanlah sosok yang tinggal diam saat melihat perkembangan klub yang pernah menjadi rumahnya.
Dengan pengalaman panjangnya di dunia sepak bola, Braida melontarkan kritik pedas terhadap kebijakan pemimpin Milan saat ini yang dinilainya menyusun skuad seperti ‘skuad tim papan tengah’.
Pria yang pernah menjabat sebagai CEO Milan dari tahun 1986 hingga 2002 ini, menilai bahwa untuk meraih kemenangan, sebuah tim harus dibangun dengan tekad dan komposisi yang tepat. Pengalamannya tidak hanya terbatas di Milan, melainkan juga di klub-klub lain seperti Monza, Udinese, Sampdoria, dan bahkan Barcelona.
Dalam wawancaranya dengan Radio Sportiva, Braida menyampaikan pandangannya mengenai kondisi Rossoneri saat ini.
“Saya pikir kita perlu melihat segala sesuatunya dari dalam. Jika Anda bekerja untuk Milan, Anda harus mengetahui sejarah dan level mereka: sekarang ada pemain yang tidak memenuhi standar klub, tapi tidak hanya di sana,” buka Braida dalam wawancaranya.
“Di masa lalu hanya ada sedikit tim yang berjuang untuk memenangkan Scudetto, para pemain terkadang memiliki kemampuan untuk membuktikan bahwa mereka salah: sering kali kesalahan dilakukan, namun masalahnya adalah ketika Anda merekrut pemain bagus, itu hanya masalah waktu saja. Itu akan menunjukkan apakah dia memang benar.
“Di Milan saat ini ada pasang surut, mereka bukanlah tim yang hebat dan saya mengatakan ini dengan jujur. Mereka adalah klub papan tengah yang bahkan belum lolos grup Liga Champions. Saat ini mereka tidak berada pada level tinggi.
“Saya jatuh cinta dengan Rossoneri, saya ingin melihat mereka kompetitif, berkeliling Eropa dan berjuang untuk scudetto, namun sebaliknya mereka hanya sebuah tim bagus yang di dalamnya ada sesuatu yang hilang dan ada masalah kritis di belakang, di lini tengah dan di lini depan menyerang… di semua departemen.” pungkasnya.
Apa yang dikatakan Braida mungkin tidak sepenuhnya salah. Performa AC Milan musim ini kadang sangat bagus di satu pertandingan dan sangat buruk di pertandingan lainnya, ciri khas yang melekat pada sebuah tim papan tengah.