Pembicaraan antara AC Milan dan AS Roma mengenai kemungkinan kesepakatan transfer permanen untuk Alexis Saelemaekers dilaporkan telah menemui jalan buntu total tanpa adanya titik temu. Dengan demikian, hampir dapat dipastikan bahwa pemain sayap serba bisa asal Belgia tersebut kini akan kembali ke Milanello pada musim panas ini.
Nasib Saelemaekers selanjutnya akan sangat bergantung pada evaluasi pelatih baru Milan. Sebelumnya, ia diharapkan menjadi salah satu sumber pemasukan bagi klub.
Saelemaekers Kembali ke Milanello: Negosiasi dengan Roma Menemui Jalan Buntu
Menurut laporan terkini yang dilansir oleh MilanNews pada hari Kamis (29/5/2025), saat ini ‘tidak ada lagi secercah harapan’ mengenai dibukanya kembali pintu negosiasi antara AC Milan dan AS Roma untuk penjualan permanen Saelemaekers ke kubu Giallorossi. Akibat dari kebuntuan ini, Alexis Saelemaekers akan kembali ke Milan, di mana masa depannya akan dievaluasi secara mendalam bersama pelatih baru, Sérgio Conceição, dan direktur olahraga Igli Tare.
Padahal, hingga beberapa hari yang lalu, Saelemaekers dipandang sebagai aset yang berpotensi menghasilkan keuntungan modal yang signifikan bagi I Rossoneri. Dana segar dari penjualannya diharapkan dapat sangat membantu dalam mendanai aktivitas klub di bursa transfer musim panas, namun kini situasinya telah berubah drastis antara kedua klub tersebut.
Kronologi Kegagalan Transfer: Dari Niat Awal Hingga Taktik Penundaan
Pada bulan Januari 2025 lalu, direktur AS Roma, Florent Ghisolfi, sebenarnya telah mengadakan pertemuan dengan manajemen Milan untuk memberitahukan niat awal mereka terkait masa depan Saelemaekers dan juga Tammy Abraham. Kala itu, ada harapan bahwa kesepakatan di musim panas dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan finansial dan teknis kedua belah pihak yang terlibat.
Pihak Milan, di sisi lain, secara konsisten selalu menyatakan keinginan mereka untuk menerima tawaran yang signifikan dari Roma guna melepas Saelemaekers secara permanen. Namun, selama beberapa minggu yang berlalu setelah pertemuan awal tersebut, Ghisolfi dilaporkan tidak pernah melakukan kontak konkret lebih lanjut dengan manajemen Milan untuk benar-benar memulai negosiasi transfer Saelemaekers.
Meskipun pada tanggal 18 Mei lalu, sebelum pertandingan Roma-Milan di Stadion Olimpico, ia sempat menyatakan, “Kami selalu mengatakan bahwa kami ingin mempertahankan Saelemaekers, ia penting di dalam dan luar lapangan. Ia memiliki hubungan yang baik dengan semua orang di klub dan ia penting,” sayangnya pernyataan lisan itu tidak pernah ditindaklanjuti dengan langkah konkret dan tawaran resmi.
Milan Pasang Harga Tinggi, Pintu untuk Giallorossi Tertutup Rapat
Puncak dari kebuntuan negosiasi ini terjadi dalam pertemuan yang berlangsung pada hari Senin (26/5/2025) di Casa Milan, yang dihadiri oleh Ghisolfi, CEO Milan Giorgio Furlani, dan juga direktur olahraga baru Igli Tare. Dalam pertemuan krusial tersebut, pihak Il Diavolo Rosso secara tegas menutup kemungkinan untuk menjual Alexis Saelemaekers ke AS Roma dengan harga yang dianggap tidak sesuai dengan ekspektasi dan valuasi klub.
Manajemen Milan bahkan menduga bahwa taktik penundaan yang dilakukan oleh Ghisolfi selama ini bisa jadi merupakan sebuah upaya untuk mendapatkan diskon signifikan atas harga sang pemain sayap Belgia tersebut. Oleh karena itu, Rossoneri tetap bersikukuh pada harga yang diminta sebesar €25 juta jika AS Roma masih benar-benar berminat untuk mempermanenkan status Saelemaekers.
Perspektif Penulis:
Kebuntuan transfer Alexis Saelemaekers ke AS Roma ini menyoroti kompleksitas negosiasi di bursa transfer, di mana strategi dan persepsi nilai pemain seringkali menjadi batu sandungan. Keputusan AC Milan untuk menutup pintu dan mempertahankan harga €25 juta bisa jadi merupakan kombinasi dari beberapa faktor: kekecewaan terhadap taktik Roma yang dianggap mengulur waktu, keyakinan bahwa Saelemaekers masih memiliki nilai tinggi, atau bahkan adanya rencana dari pelatih baru untuk memberdayakan sang pemain musim depan. Performa apik Saelemaekers di Roma, ironisnya, mungkin justru membuat Milan berpikir ulang untuk melepasnya dengan harga murah.
Bagi Roma, ini adalah kesempatan yang terlewat jika mereka memang serius menginginkan Saelemaekers. Bagi Milan, kembalinya Saelemaekers bisa menjadi “pemain baru” tanpa biaya jika pelatih baru AC Milan mampu memaksimalkan potensinya, atau ia tetap bisa menjadi aset yang akan dijual jika ada tawaran lain yang sesuai. Yang jelas, saga transfer ini menunjukkan bahwa I Rossoneri di bawah manajemen baru tidak akan mudah ditekan dalam urusan jual-beli pemain.
Bagaimana nasib Alexis Saelemaekers selanjutnya di Milan? Apakah ini benar-benar akhir dari saga transfernya ke Roma, atau akan ada babak baru? Ikuti semua analisis mendalam dan berita eksklusif AC Milan lainnya hanya di beritamilan.com!