Andriy Shevchenko Kenang Ketakjubannya di Balik Kedatangan Kaka di AC Milan

Andriy Shevchenko, Ricardo Kaka,
Pict. Pinterest.com

Berita AC Milan – Dalam bukunya yang baru, ‘My Life, My Football’, Andriy Shevchenko membuka lembaran kenangan mengenai kedatangan Ricardo Kaka ke AC Milan yang membawa angin segar bagi skuad Rossoneri.

Kaka, yang merintis debut profesionalnya di São Paulo pada usia 18 tahun, segera menunjukkan pesona gemilangnya di Eropa, mencetak 23 gol dalam 58 pertandingan sebelum akhirnya bergabung dengan Milan pada usia 20 tahun.

Sosok gelandang serang ini tidak hanya membantu Milan meraih gelar Serie A pada musim pertamanya, tetapi juga menjadi pilar kunci dalam kemenangan Liga Champions 2006-07.

Kaka bahkan menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen tersebut, meraih penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA, Ballon d’Or 2007, serta Pemain Terbaik Klub UEFA Tahun Ini sebelum melangkah ke Real Madrid.

Bacaan Lainnya

Shevchenko dengan penuh kekaguman menceritakan pengalaman unik saat Kaka tiba di Milanello, memengaruhi tim dengan kehadiran serta penampilannya dalam latihan.

“Seluruh pikiran kami sebagian ditenangkan, disembuhkan, dan pada akhirnya diubah dengan kedatangan Kaka, yang secara resmi menandatangani kontrak pada musim panas itu. Kabar baik dari planet lain – ternyata ada kehidupan di luar bumi,” tulis Shevchenko di bukunya My Life, My Football.

“Sejak sesi latihan pertama, dia membuat kami ternganga. Seorang anak Brasil berusia 21 tahun yang melakukan segalanya dengan benar. Anda memperhatikannya dan tidak dapat mempercayai mata Anda. Dia tidak pernah melakukan kesalahan. Dia punya inspirasi, kelas, kekuatan, visi.

“Untuk tipe permainan saya, merupakan anugerah luar biasa bisa mengandalkan pemain nomor 10 dengan karakteristiknya. Dia akan mengambil bola di antara garis dan membawanya dengan kecepatan tinggi sejauh 20 atau 30 meter, sampai ke tepi kotak penalti.

“Kemudian dia berhenti dan melihat ke arah saya sementara para bek lawan berkumpul di depannya. Pada saat itu, dia akan mengoper bola kepada saya, membuat saya dengan mudah berada dalam posisi satu lawan satu dengan kiper. Dia melihat sepak bola seperti beberapa orang lainnya, dia bisa membaca ritmenya dan mengubahnya untuk menguntungkan kami.

“Dia muncul di Milanello dan sudah bisa berbahasa Italia. Seorang pemuda yang hebat, sangat religius, berpendidikan baik. Dia cerdas dan waspada, dari keluarga baik-baik.” tutup Sheva.

Pos terkait