Andrea Pirlo Mengenang 10 Tahun Bersama AC Milan: Momen Manis, Pahit, dan Kepergian yang Kontroversial

Andrea Pirlo, salah satu gelandang terbaik sepanjang masa, baru-baru ini mengenang kembali perjalanan luar biasa yang ia lalui selama 10 tahun bersama AC Milan.

Dalam wawancara dengan Milan TV, ia berbagi kenangan tentang momen terbaik, kemenangan, kekalahan, dan kepergiannya yang hingga kini masih menjadi topik kontroversial di kalangan penggemar Rossoneri.

Kenangan Bersama AC Milan: Sebuah Sejarah yang Tak Terlupakan

Pirlo, yang dikenal dengan visi, teknik, kreativitas, dan tendangan bebas khasnya, menghabiskan satu dekade bersama AC Milan (2001-2011). Di bawah asuhan Carlo Ancelotti, ia berkembang menjadi seorang regista kelas dunia, memainkan peran penting dalam lini tengah yang ikonik bersama Clarence Seedorf, Gennaro Gattuso, dan Massimo Ambrosini.

“Seragam ini telah menjadi bagian dari hidup saya, sepotong sejarah dalam perjalanan saya. Selalu menyenangkan mengenakan seragam ini lagi bersama para Legenda, karena Anda akan menemukan mantan rekan setim, teman,” kata Pirlo.

Bacaan Lainnya

Momen Tak Terlupakan: Liga Champions 2003 dan Final Melawan Liverpool

Pirlo menyebut kemenangan Liga Champions 2003 sebagai trofi terpenting dalam kariernya bersama Milan. Saat itu, Milan mengalahkan rival domestik, Juventus, di final melalui adu penalti di Old Trafford.

“Itu adalah Liga Champions pertama saya dan untuk apa adanya. Kami datang dari perjalanan panjang, dari babak penyisihan. Bermain di semifinal melawan Inter dan final melawan Juve, itu adalah puncak dari tahun yang luar biasa,” ujarnya.

Andrea Pirlo Berita AC Milan

Ia juga mengenang dua final Liga Champions melawan Liverpool (2005 dan 2007). Kekalahan dramatis di Istanbul pada 2005 masih terasa menyakitkan, tetapi kemenangan di Athena dua tahun kemudian menjadi momen pembalasan yang manis.

“Pertandingan ulang itu membuat segalanya terasa sedikit lebih manis, juga karena itu berarti dari atas sana seseorang memberi kami kesempatan untuk membalas dendam,” kenangnya.

Lini Tengah Legendaris Milan

Pirlo mengungkapkan rasa bangganya menjadi bagian dari lini tengah yang legendaris bersama Seedorf, Gattuso, dan Ambrosini. Kombinasi kualitas teknis, fisik, dan mental mereka menciptakan kekuatan dominan yang bertahan selama bertahun-tahun.

“Kami memulai saat muda dan mengakhirinya saat kami belum terlalu tua. Itu adalah periode waktu yang panjang, dengan para juara,” ujarnya.

Namun, ia juga mengakui adanya penyesalan karena Milan tidak memenangkan lebih banyak trofi, mengingat kualitas tim yang dimiliki.

“Kami bisa saja memenangkan beberapa kejuaraan lagi. Jika kita melihat semuanya, ada penyesalan karena menang mungkin sedikit terlalu sedikit dibandingkan dengan apa yang bisa kami menangkan,” tambahnya.

Kepergian yang Kontroversial

Kepergian Pirlo ke Juventus pada 2011 dengan status bebas transfer menjadi salah satu momen paling kontroversial dalam sejarah Milan. Banyak penggemar merasa dikhianati, tetapi Pirlo menjelaskan bahwa itu bukan pilihannya.

“Banyak yang mengira itu adalah pilihan saya, tetapi tidak seperti itu. Saya akan tetap bermain di Milan, tetapi tidak ada syarat untuk melakukannya,” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa memberi tahu rekan setimnya tentang kepergiannya adalah salah satu momen paling menyakitkan dalam kariernya.

Warisan di Milan

Pirlo menyebut 10 tahun yang ia habiskan di Milan sebagai periode terbaik dalam hidupnya, baik secara profesional maupun pribadi. Ia tumbuh bersama teman-teman yang hingga kini masih ia anggap sebagai keluarga.

“Di sana saya menjadi seorang pria. Saya pikir saya mungkin menghabiskan sepuluh tahun terbaik. Saya tumbuh bersama teman-teman yang masih bergaul dengan saya. Itulah hal yang paling berkesan bagi saya,” katanya.

Andrea Pirlo: Ikon Abadi AC Milan

Meski kepergiannya meninggalkan luka di hati sebagian penggemar, warisan Andrea Pirlo di AC Milan tetap abadi. Ia adalah bagian dari era keemasan klub, membantu membawa Milan ke puncak sepak bola Eropa dan dunia. Kenangannya akan terus hidup di hati para pendukung Rossoneri.

Ikuti kisah-kisah inspiratif lainnya tentang legenda Milan hanya di beritamilan.com!

Pos terkait