Andre Silva Kenang Masa di AC Milan: “Mimpi yang Terwujud di Momen Sulit Klub”

Andre Silva
Photo: acmilan.com

Andre Silva, penyerang asal Portugal, baru-baru ini mengenang kembali waktunya bersama AC Milan. Ia mengakui bahwa bergabung dengan Rossoneri adalah sebuah mimpi, namun ia tiba di San Siro pada saat klub sedang mengalami periode yang menantang.

Silva mendarat di Milan pada tahun 2017 sebagai salah satu rekrutan paling menonjol dalam bursa transfer musim panas yang menghabiskan dana lebih dari €200 juta. Digadang-gadang akan menjadi ujung tombak tim untuk tahun-tahun mendatang, ia didatangkan dari FC Porto dengan mahar €38 juta.

Namun, ekspektasi tinggi tersebut sulit terwujud. Silva harus bersaing dengan striker lain yang juga didatangkan saat itu, Nikola Kalinic, dan kesulitan mendapatkan tempat sebagai starter reguler di kompetisi Serie A pada awalnya.

Meskipun demikian, performanya di Liga Europa justru lebih menjanjikan, di mana ia berhasil mencetak delapan gol pada musim tersebut. Sayangnya, di kancah domestik, ia baru bisa mencetak gol pertamanya di Serie A pada bulan Maret 2018. Perjuangannya untuk beradaptasi sepenuhnya dengan sepak bola Italia dan membenarkan investasi besar klub menjadi sorotan.

Bacaan Lainnya

Dalam sebuah wawancara dengan media Portugal, Record, Silva berbagi pandangannya mengenai berbagai pengalaman dalam kariernya, termasuk kepindahannya dari Porto ke Milan. Komentarnya dikutip oleh MilanNews.

“Saat itu, yah, saya sedang menjalani mimpi saya, kan?” ujar Silva. “Namun, pada saat itu klub sedang tidak dalam situasi yang nyaman. Saya adalah pemain yang bisa mendatangkan uang paling banyak untuk klub saya (Porto) dan ketika tawaran datang dari Milan, sebuah klub bersejarah…”

Ia menambahkan, “Ada banyak hal yang penting pada saat-saat itu, bukan hanya soal pasar, hati saya, atau pilihan saya. Saya kira saya berusia 21 tahun saat itu, dan saat itulah saya memilih untuk pergi ke Milan. Itu adalah tantangan yang berat dan, tentu saja, menjadi sumber kebanggaan, [bergabung dengan] salah satu klub terpenting di dunia.”

Refleksi Silva ini memberikan gambaran tentang tekanan dan dinamika yang ia hadapi sebagai pemain muda yang bergabung dengan klub besar di tengah periode transisi yang sulit.

Pos terkait