Sebelum membahas peran dan posisi, ada satu hal yang pasti. Rafael Leao harus bekerja keras. Ia harus merebut kembali tempatnya di tim utama AC Milan. Laporan terbaru menganalisis situasinya yang sulit. Ia kini bukan lagi pemain yang statusnya tak tersentuh.
Penampilannya yang kurang meyakinkan setelah pulih dari cedera menjadi sorotan utama.
Performa Buruk Pasca-Cedera
Harian La Gazzetta dello Sport menyoroti penampilan Leao. Ia masuk sebagai pemain pengganti saat melawan Napoli dan Juventus. Namun, dampaknya sangat minim. Ia justru menyia-nyiakan beberapa peluang emas yang seharusnya bisa menjadi gol. Sang penyerang tampak lamban dan kurang memiliki semangat juang.

Statistik Membuktikan: Bukan ‘Super-sub’ yang Andal
Massimiliano Allegri sering berkata bahwa pemain pengganti sangatlah penting. Namun, sejarah menunjukkan bahwa Leao bukanlah seorang super-sub yang bisa diandalkan. Statistiknya sebagai pemain pengganti terbilang biasa saja untuk pemain sekaliber dirinya.
- Sebagai Starter: 196 laga, 1 gol atau asis setiap 156 menit.
- Sebagai Pengganti: 67 laga, hanya mencetak 15 gol dan 8 asis.
Persaingan Ketat dari Gimenez dan Nkunku
Kini, Leao tidak bisa lagi bersantai. Ia harus menghadapi persaingan yang sangat ketat. Santiago Gimenez terus menunjukkan etos kerja yang disukai oleh Allegri. Sementara itu, Christopher Nkunku juga semakin menemukan ritme permainan dan kepercayaan dirinya. Leao harus berjuang sangat keras untuk bisa kembali ke susunan pemain inti I Rossoneri.
Rafael Leao kini berada di persimpangan jalan paling krusial dalam kariernya di Il Diavolo Rosso. Anekdot tentang bakatnya yang luar biasa tidak lagi cukup.
Di bawah Allegri, ia dihadapkan pada dua pilihan: beradaptasi dengan peran baru dan bekerja lebih keras untuk menjadi starter, atau membuktikan bahwa ia bisa menjadi pembeda dari bangku cadangan. Jika tidak, statusnya sebagai ‘anak emas’ yang tak tergantikan benar-benar akan berakhir.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.