Taktik dalam negosiasi transfer bisa bermacam-macam, mulai dari perang penawaran hingga perang urat syaraf yang senyap. Menurut jurnalis Franco Ordine, Club Brugge kini sedang menggunakan taktik kedua untuk melemahkan AC Milan dalam saga transfer Ardon Jashari.
Meskipun sang pemain terus menekan untuk pindah, negosiasi antara kedua klub belum juga menemui titik temu. Sikap keras kepala dari Club Brugge membuat proses transfer ini berjalan sangat alot.
Analisis Franco Ordine: Taktik ‘Perang Atrisi’
Berbicara kepada Radio Radio, Franco Ordine mengklaim bahwa kini Club Brugge-lah yang harus mengambil keputusan. Namun, ia menuding klub Belgia tersebut sengaja memainkan taktik ‘perang atrisi’ atau perang gesekan.
“Club Brugge-lah yang perlu bergerak cepat dan mencari tahu apa yang harus dilakukan. Club Brugge bertekad untuk membuat Milan kelelahan,” ujar Ordine.

Photo by Gareth Copley/Getty Images
Diam Seribu Bahasa dari Klub Belgia
Ordine secara sarkastis menggambarkan strategi yang mungkin sedang diterapkan oleh Brugge. Menurutnya, mereka sengaja mengabaikan semua komunikasi dari I Rossoneri.
“Saya tidak akan menjawab email, saya tidak akan menjawab panggilan telepon, saya akan membiarkan penjaga pintu stadion, tukang pelapis kota, dan tukang kebun lapangan berbicara. Apa akibatnya? Mereka akan lelah dan pergi…”
Bola Sepenuhnya di Tangan Brugge
Analisis ini menempatkan bola sepenuhnya di tangan Club Brugge. Dengan Jashari yang hanya menginginkan kepindahan ke Il Diavolo Rosso, klub Belgia itu berada dalam posisi sulit.
Mereka harus memutuskan apakah akan terus dengan taktik diam mereka yang berisiko, atau akhirnya membuka negosiasi yang sebenarnya. Sementara itu, Milan dan sang pemain hanya bisa terus menunggu.
Mau mentraktir admin secangkir kopi? Silakan klik link berikut ini: https://trakteer.id/beritamilan. Forza Milan!