Salah satu penampilan paling menggembirakan datang dari Adrien Rabiot. Ia tampil dalam kemenangan AC Milan atas Bologna. Debutnya memberikan banyak tanda positif. Ia langsung menunjukkan betapa penting perannya bagi tim.
Massimiliano Allegri tampaknya telah menemukan pemain kunci baru di lini tengah.
Peran Hibrida yang Sulit Dibaca
Jurnalis La Gazzetta dello Sport, Luca Bianchin, menganalisis peran Rabiot. Ia menyebut perannya sedikit hibrida. Saat tim bertahan, ia bermain seperti gelandang sayap kiri dalam formasi 4-4-2. Namun, saat tim menyerang, ia melesat maju ke area tengah. Pergerakannya ini tidak mudah dibaca oleh lawan.
Instruksi Khusus dari Allegri
Allegri memberikan instruksi khusus pada Rabiot. Ia diminta untuk menyerang pertahanan Bologna dari sisi kiri. Pelatih beberapa kali memintanya berlari ke tiang dekat. Tujuannya adalah untuk mencari defleksi atau sundulan berbahaya. Fisiknya yang tinggi dan kuat menjadi senjata tambahan. Ia bisa menjadi ancaman serius di dalam kotak penalti.
Berharga Saat Bertahan
Pemain Prancis ini juga sangat berharga saat tim tidak menguasai bola. Melawan Bologna, I Rossoneri sering bertahan dengan formasi 4-4-2. Rabiot berperan sebagai gelandang kiri. Ia tidak diminta untuk melindungi area penalti. Tugasnya adalah mengelola sisi sayap. Hal ini sangat meringankan tugas Pervis Estupinan di belakangnya.
Debut Adrien Rabiot menegaskan satu hal: ia bukan sekadar rekrutan biasa, melainkan kepingan puzzle yang hilang dari taktik Allegri. Anekdot tentang bagaimana Allegri terus memintanya selama lebih dari setahun kini menjadi sangat masuk akal.
Kemampuannya untuk menjalankan peran hibrida yang kompleks secara instan menunjukkan pemahaman mendalam antara pemain dan pelatih. Koneksi inilah yang akan menjadi fondasi kekuatan lini tengah Il Diavolo Rosso musim ini.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.
