Legenda AC Milan, Massimo Ambrosini, yakin tim ini mampu berjuang meraih Scudetto. Ia memberikan analisis mendalam. Ia membahas perkembangan tim di bawah asuhan Massimiliano Allegri. Ia juga membuat perbandingan yang sangat menarik antara Luka Modric dan Paolo Maldini.
Ia sangat terkesan dengan semangat dan organisasi permainan Rossoneri saat ini.
Semangat dan Organisasi Luar Biasa
Ambrosini berbicara dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport. Ia memuji semangat dan soliditas pertahanan tim.
“Anda tidak harus memilih (antara poin bagus atau dua poin hilang saat lawan Juve). Jika Anda menghitung peluang mencetak gol, Milan menciptakan lebih banyak peluang dan hampir menang.”
“Saya menyukai mereka karena mereka memiliki semangat yang hebat dan organisasi yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan gol-gol yang mereka kebobolan: gol terakhir dari permainan terbuka adalah tendangan salto Bonazzoli di laga pertama… Jika Anda tidak solid, Anda tidak bisa menjaga clean sheet dalam empat dari enam pertandingan liga pertama. Pengaruh Allegri terlihat jelas.”

Teka-teki Besar di Lini Depan
Namun, Ambrosini melihat masih ada pekerjaan rumah di lini depan. Ia secara khusus membahas peran baru Rafael Leao.
“Lini tengahnya kuat… tetapi para pemain sayap bisa dan harus meningkatkan performanya. Dan kemudian ada para penyerang: menurut saya, kita perlu memahami bagaimana kedua penyerang dalam formasi 3-5-2 akan saling melengkapi. Terutama ketika Leao sedang dalam performa terbaiknya.”
“Benar [Gimenez tampil baik], tetapi di Turin, pemain Meksiko itu menampilkan performa terbaiknya musim ini… dan mendapatkan penalti.”
“Itulah pertanyaan besar saat ini [soal Leao sebagai penyerang tengah]… Akankah Leao mampu melakukannya [bermain membelakangi gawang]? Lalu, ada masalah koeksistensi dengan Pulisic: mereka harus belajar mengelola ruang karena keduanya suka bergerak melebar di sisi kiri.”
“Bisa saja Anda menendang penalti terlalu tinggi [soal Pulisic]… Ngomong-ngomong soal Rafa, saya lebih suka menambahkan sesuatu. Dia punya peluang besar di depannya: Milan telah menetapkan batasan musim ini terkait semangat dan sikap… dan dia harus beradaptasi.”
“Secara teknis, tidak diragukan lagi, tetapi secara taktis dia harus bekerja keras, beradaptasi. Dan kemudian dia harus menunjukkan kesediaan untuk berkorban, semangat kompetitif, dan tekad.”
Modric, Sang ‘Maldini’ Baru di Lini Tengah

Kredit: Getty Images
Bagian paling menarik dari wawancara ini adalah perbandingannya untuk Luka Modric. Ia tidak membandingkannya dengan Pirlo, melainkan dengan sang kapten legendaris.
“Dengan semangat ini dan tanpa cedera pemain kunci, mereka [Milan] bisa berjuang sampai akhir. Namun, Inter telah mulai bermain kuat lagi… Nerazzurri kuat dan Napoli juga meningkat.”
“Dari segi karisma dan aura yang terpancar saat bermain, saya rasa pemain Kroasia ini lebih mirip Paolo Maldini.”
“Andrea [Pirlo] memang unik di dunia karena interpretasi teknisnya terhadap peran tersebut, tetapi dari segi nuansa yang diberikan Modric di lapangan, cara ia menulari dan menginspirasi rekan satu timnya dengan kehadirannya, saya membandingkannya dengan Paolo, kapten hebat saya.”
Analisis mendalam dari Massimo Ambrosini melukiskan potret sebuah tim yang telah menemukan kembali jiwanya, namun masih mencari harmoni terbaiknya. Fondasi pertahanan dan mentalitas yang solid telah dibangun dengan kokoh oleh Allegri.
Namun, seperti yang disoroti oleh sang legenda, tantangan terbesar kini adalah memecahkan teka-teki di lini depan. Kemampuan Allegri untuk menyatukan Leao, Pulisic, dan Gimenez akan menjadi kunci yang menentukan apakah I Rossoneri bisa ‘berjuang sampai akhir’ untuk Scudetto.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.