Massimiliano Allegri kembali mendesak tim AC Milan asuhannya untuk lebih percaya pada kemampuan mereka sendiri setelah berjuang keras meraih kemenangan 1-0 atas Roma.
Milan dituntut meraih hasil besar dan mereka berhasil mewujudkannya. Satu-satunya gol dicetak oleh Strahinja Pavlovic (assist Rafael Leao), sementara Mike Maignan menjadi pahlawan di menit-menit akhir dengan menyelamatkan penalti Paulo Dybala.
Allegri berbicara kepada DAZN setelah peluit akhir untuk menyampaikan pendapatnya tentang penampilan tim. MilanNews menyalin kata-katanya.
’35 Menit Awal, Roma Pantas Unggul’
Allegri ditanya soal rasa pengorbanan tim, namun ia langsung menyoroti awal laga yang buruk.
“Dalam 35 menit pertama, Roma benar-benar pantas unggul. Kami tidak bisa bermain dan kami melakukan setiap kesalahan teknis yang ada. Kami berada di bawah banyak tekanan.”
“Kemudian, setelah kami unggul, kami memposisikan diri lebih baik dalam bertahan. Di babak kedua, kami bangkit dengan sangat baik. Kami memiliki peluang untuk menggandakan keunggulan, tetapi kami gagal. Kemudian, tentu saja, Anda juga harus bertahan, dan kami bertahan dengan cukup baik.”

Puji Pemain Muda dan Duet Leao-Nkunku
Pelatih mengakui bahwa babak kedua berjalan lebih baik setelah ia meminta timnya lebih menekan. Ia juga memuji para pemain muda yang tampil di bawah tekanan absennya Pulisic, Rabiot, dan Tomori.
“Ini adalah langkah-langkah tim yang harus meningkatkan kepercayaan diri… Bermain di San Siro tidaklah mudah. Kami juga melihat pemain-pemain di San Siro yang minim pengalaman di stadion ini, dan mereka menanganinya sebaik mungkin.”
“Bartesaghi tidak bermain bagus di 30 menit pertama, begitu pula De Winter, yang, menurut saya, memainkan semua bola ke belakang… Kemudian Bartesaghi bermain bagus selama 60 menit. Kami membangun dari situ.”
Mengenai duet penyerang baru Leao dan Nkunku, Allegri tampak puas:
“Sedangkan untuk Rafa, dia bermain bagus, begitu pula Nkunku. Jika kami memiliki pemain dengan karakteristik seperti ini, kami perlu memperbaiki tim penyerang. Chris adalah pemain yang luar biasa. Dia bertubuh kecil, tetapi dia banyak menerima sundulan dan bertahan dengan baik. Dia hanya bisa berkembang.”
“Saya pernah melatih banyak tim dengan penyerang tengah dan banyak yang tidak – yang penting adalah mengisi area penalti. Fofana bisa saja mencetak gol… Bahkan tanpa penyerang tengah, kami akan mengisi area penalti dengan cara tertentu.”

Momen Emosional Mengenang Sang Mentor
Di akhir wawancara, Allegri berbicara dengan nada emosional tentang Giovanni Galeone, mentornya yang dikabarkan meninggal dunia.
“Ini hari yang menyedihkan bagi saya. Pelatih yang dekat dengan saya secara pribadi telah meninggalkan kami setelah 35 tahun… Dia mengajari saya banyak hal, dan meskipun dia dianggap sebagai penyerang hebat, saya belajar semua konsep dan prinsip bertahan darinya.”
Wawancara Allegri menunjukkan gambaran yang jujur. Dia tidak menutupi fakta bahwa Milan bermain buruk di awal, tetapi dia menekankan pentingnya membangun kepercayaan diri, terutama bagi pemain muda seperti De Winter dan Bartesaghi.
Pujiannya untuk duet Leao-Nkunku menegaskan bahwa dia siap beralih dari pakem striker murni. Kemenangan ini, meski susah payah, menjadi fondasi mental yang penting sebelum laga melawan Parma.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di situs Beritamilan.com.





