Berita AC Milan – Kekalahan 1-0 Monza dari AC Milan diwarnai kontroversi setelah gol tim tuan rumah dianulir wasit karena pelanggaran.
Pelatih Monza, Alessandro Nesta, mengecam keras keputusan tersebut, menyatakan bahwa wasit merusak esensi permainan dan tidak sejalan dengan dinamika sepak bola modern.
Nesta juga mengungkapkan kekesalannya terhadap pendekatan wasit yang semakin membatasi kontak fisik, menyulitkan tim dalam situasi yang semestinya sah di lapangan.
Gol Dianulir, Monza Rugi Besar
Monza tampil mendominasi babak pertama di Stadion U-Power dan menciptakan banyak peluang. Mereka berhasil mencetak gol melalui tendangan setengah voli dari Dany Mota Carvalho, namun gol tersebut dianulir karena dianggap terjadi dorongan dari Warren Bondo terhadap Theo Hernandez.
Annullare il gol del Monza per questo è una decisione impresentabile e indifendibile, per usare eufemismi.
L’arbitro Feliciani è lo stesso che in Genoa-Inter non vide nulla senza Var,
È proprio la sua qualità decisionale in campo il problema#MonzaMilan pic.twitter.com/993a2Tl1aB— Tancredi Palmeri (@tancredipalmeri) November 2, 2024
Keputusan ini menimbulkan kebingungan dan membuat Nesta serta para pemain merasa dirugikan. “Kami tampil hebat dalam dua pertandingan melawan Atalanta dan Milan, kami seharusnya bisa mencetak empat gol di babak pertama, kami berhasil mencetak satu gol dan dianulir,” ungkap Nesta kepada Sky Sport Italia.
Kritik terhadap Gaya Kepemimpinan Wasit Modern
Nesta menyoroti bahwa wasit terlalu cepat meniup peluit untuk pelanggaran, bahkan sebelum melibatkan VAR, yang seharusnya dapat membantu membuat keputusan lebih akurat.
Mantan bek legendaris AC Milan itu menilai bahwa peraturan dan teknologi seharusnya mendukung permainan, bukan menghambatnya.
“Sepak bola dulunya lebih sederhana, dulunya merupakan olahraga kontak, sekarang setiap sentuhan kecil dihukum,” ujar Nesta. Ia berpendapat bahwa wasit harus bisa menyesuaikan diri dengan dinamika olahraga ini, agar pertandingan tidak kehilangan esensi dan ritme permainan aslinya.
Tantangan bagi Daniel Maldini: Potensi Besar, Butuh Keseimbangan Mental
Selain menyoroti keputusan wasit, Nesta juga memberikan pendapatnya tentang penampilan Daniel Maldini. Meski Maldini gagal memanfaatkan peluang besar di babak pertama, Nesta tetap optimis dengan potensi sang pemain muda.
“Daniel adalah pemain yang sangat berbakat, yang menurut saya perlu menemukan keseimbangan mental yang tepat,” ujar Nesta. Ia berharap Maldini terus mengasah bakat alami yang dimilikinya untuk mencapai level permainan yang lebih tinggi.
Kontroversi ini menambah tekanan bagi Monza yang masih berjuang keluar dari zona degradasi. Kekesalan Nesta mencerminkan keresahan yang dirasakan banyak pelatih dan pemain tentang bagaimana peraturan dan teknologi baru di sepak bola bisa mereduksi elemen alami dalam permainan.