Untuk pertama kalinya musim ini, beberapa celah mulai muncul dalam penampilan pahlawan super berusia 40 tahun AC Milan, Luka Modric. Ketika ia tiba dengan status bebas transfer musim panas ini, banyak yang mengira ia akan menjadi pemain rotasi mewah.
Namun, Massimiliano Allegri dengan cepat menjawab spekulasi itu: pemain Kroasia itu akan selalu bermain, di mana pun dan kapan pun memungkinkan. Hal ini terpaksa terjadi, sebagian karena kualitasnya, dan sebagian besar karena badai cedera yang melanda lini tengah.
Dipaksa Lembur 809 Menit
Pekerjaan persiapan Modric sebelum dan sesudah pertandingan sangat obsesif, memungkinkannya terus bermain di level tertinggi. Namun, angka-angka musim ini menunjukkan ia sedang dieksploitasi.
Sepanjang musim 2025-2026 sejauh ini:
- Total Main: 10 dari 11 pertandingan Milan (semua kompetisi).
- Starter: 9 kali.
- Main Penuh: 7 kali.
- Total Menit: 809 menit, menjadikannya pemain outfield keenam yang paling banyak digunakan oleh Allegri.
Angka-angka ini jauh lebih tinggi daripada dua musim terakhirnya di Real Madrid, di mana ia hanya menjadi starter sekitar 48%-50% dari total pertandingan. Tentu saja, Real Madrid memiliki kemewahan rotasi talenta lini tengah, kemewahan yang tidak dimiliki Milan saat ini.
Tanda Peringatan Pertama

Pada Selasa malam di Bergamo, Modric tampil seperti ‘manusia’ untuk pertama kalinya. Biasanya menjadi pengatur tempo, ia tampak tak mampu menghentikan tekanan Atalanta di babak pertama.
Kegagalannya dalam proses gol penyeimbang Ademola Lookman sangat tidak biasa, tetapi itu menjadi lambang buruknya manajemen bola oleh seluruh tim.
Statistik buruk Modric vs Atalanta:
- Tingkat keberhasilan umpan di wilayah Atalanta: 70%
- Umpan panjang sukses: 1 dari 3
- Umpan silang sukses: 0 dari 3
- Kalah duel darat: Lebih dari 50%
- Dilewati lawan: 3 kali
- Kehilangan penguasaan bola: 9 kali
Meskipun demikian, ia masih mencatatkan 92% umpan sukses secara umum dan melakukan 7 kali perebutan kembali bola. Ia juga tidak banyak mendapat bantuan, seringkali dibiarkan terisolasi oleh Samuele Ricci dan Youssouf Fofana.
Kekhawatiran ini bukan tentang kualitas Modric—itu tidak diragukan lagi—melainkan tentang penggunaannya. Di usia 40 tahun, naif untuk berasumsi bahwa ia memiliki daya tahan baterai yang sama dengan pemain lain, dan daya tahannya berisiko terkuras sejak dini. Kembalinya Ardon Jashari dan Adrien Rabiot akan sangat membantu, karena memainkan Modric 191 menit dalam lima hari jelas bukan solusi ideal.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di situs Beritamilan.com.





