Berita AC Milan – Liga Champions adalah sebuah kompetisi yang unik. Jika kita berbicara tentang kompetisi ini, maka kita akan menyadari bahwa Champions League tidak hanya mengandalkan kekuatan tim, namun juga pengalaman dan juga tradisi.
Kita bisa melihatnya pada tim kuat seperti PSG dan Manchester City. Dengan komposisi skuad nyaris sempurna, kedua tim tajir itu nyatanya belum sekalipun mengangkat trofi juara Liga Champions.
Hal itu pula lah yang terjadi dalam pertandingan Liga Champions antara AC Milan vs Liverpool dinihari tadi. AC Milan yang kini banyak diisi oleh para pemain muda minim pengalaman, dan sudah absen selama 7 musim dari kompetisi ini, terlihat tak berdaya saat melawan tim tradisional Eropa, Liverpool.
Skuad I Rossoneri masih membutuhkan banyak pengalaman untuk bisa bersaing di kompetisi Champions League. Sejauh ini mereka sering kebobolan gol dari kesalahan sendiri, misalnya gol kedua Liverpool pagi tadi.
Kondisi itu diakui oleh gelandang jangkar mereka, Sandro Tonali, yang menyebut jika timnya sering kebobolan dari kesalahan yang tidak seharusnya terjadi. Namun begitu, Tonali berambisi untuk bangkit dan fokus di kompetisi yang tersisa.
“Itu adalah pertandingan yang sulit, kami mengenal mereka. Bahkan tanpa lini depan, mereka menciptakan masalah bagi kami. Kami harus tumbuh, kami membawa pengalaman ini bersama kami, ” buka Tonali disadur dari Sky Italia.
“Kami bisa melakukan sesuatu yang lebih. Tapi kami tahu bahwa kami memberikan segalanya dan kami tidak pernah mundur. Kami harus terus maju dan memikirkan satu-satunya tujuan yang tersisa.”
Dalam sesi wawancara kepada Milan TV, Tonali juga mengakui jika detail kecil di Liga Champions sangat menentukan. Ia secara tulus menyampaikan permintaan maafnya atas gol yang lahir dari kesalahan yang mereka buat.
“Tentunya apa yang kami bawa ke dalam, setiap detail kecil bisa membuat perbedaan. Kami membayarnya di semua pertandingan, begitu banyak gol datang dari kesalahan kami. Maaf, kami membayar untuk malam ini juga, ” ucap Tonali dilansir dari Sempremilan.com.
“Di Liga Champions ada level dan intensitas yang lebih besar daripada di liga, itu adalah perbedaan yang sangat tinggi bahwa tim-tim hebat harus segera memahami dan segera masuk ke permainan. Mereka adalah tim yang pergi ke seribu selama sembilan puluh menit, jika Anda melepaskan sejenak itu bisa menyakiti Anda setiap saat.”
“Ini adalah pengalaman yang dapat membantu kami juga di liga, itu menyakitkan sekarang, menyakitkan untuk meninggalkan grup tetapi itu bisa membuat kami baik. Ini adalah hal-hal kecil yang membuat Anda mengerti bahwa satu langkah mendasar terakhir hilang untuk Milan, yang bagaimanapun akan tiba dengan sangat cepat.”
“Kami harus keluar dengan kepala tegak dan segera membalik halaman mulai besok dan fokus pada satu tujuan.” tutupnya.
AC Milan harus segera melupakan kekalahan dari Liverpool dan mengalihkan fokusnya di kompetisi Serie A sebab pada hari Minggu nanti mereka sudah ditunggu Udinese. Kemenangan di Friuli akan sangat berarti untuk menjaga tempat mereka di puncak capolista Serie A.