Massimiliano Allegri dan Gian Piero Gasperini, dua pelatih paling enerjik di Serie A, akan kembali bertarung malam ini (Minggu, 2/11/2025). Laga AC Milan vs Roma bukan hanya adu gengsi, tapi juga adu taktik antara dua pelatih yang, musim ini, punya banyak kesamaan nasib.
La Gazzetta dello Sport pagi ini menulis bahwa keduanya memimpin pertahanan yang ketat (Milan 7 kebobolan, Roma 4). Anehnya, masalah serangan mereka juga identik: lebih baik di laga tandang daripada di kandang.
- Milan meraih satu poin di San Siro melawan dua tim promosi (Cremonese, Pisa).
- Empat kekalahan Roma musim ini semuanya terjadi di kandang mereka (Olimpico).
- Kedua tim kesulitan menghadapi blok parkir bus dan lebih nyaman di ruang terbuka.
Adu Taktik yang (Musim Ini) Terbalik

Max Allegri dikenal karena filosofi menang tipis (1-0), blok rendah, dan serangan balik. Gasperini dikenal karena permainan menyerang, tekanan keras, dan banyak gol.
Namun musim ini, statistik seolah terbalik. Justru Gasperini yang memenangkan 6 dari 7 laga dengan skor 1-0, sementara Allegri baru 3 kali meraih kemenangan tipis.
Krisis Striker yang Identik
Bursa transfer tidak memberi Gasperini striker yang diinginkannya. Ferguson dan Bailey kesulitan, dan Dovbyk (yang kemungkinan starter malam ini) baru mencetak 2 gol. Bandingkan dengan era 2019-20 (Zapata, Muriel, Papu) yang mencetak 18 gol di 9 laga awal. Gasperini kini mengandalkan gol dari seluruh skuad.
Masalah Allegri serupa. Gol pertama Milan musim ini datang dari bek (Pavlovic). Ia hanya mendapat sedikit dari penyerang tengahnya: nol gol di liga dari Gimenez dan Nkunku. Di Serie A, Pulisic (4 gol) dan Leao (sebagai false nine) yang jadi penentu.
Data Membuktikan: Gaya Asli Tak Berubah
Meskipun hasilnya mirip, Gazzetta menegaskan bahwa gaya asli kedua pelatih tak berubah. Data membuktikannya:
- PPDA (Indeks Agresivitas Pressing): Roma memiliki skor 9,2 (sangat agresif), sementara Milan 17,1 (paling pasif dan terbawah di Serie A).
- Pusat Gravitasi: Milan tiga meter lebih dalam dibanding Roma.
- Penguasaan Bola: Roma 7% lebih tinggi.

Gasperini mengandalkan permainan tim, Allegri mengandalkan keajaiban individu (Leao, Pulisic, Rabiot). Tanpa Pulisic dan Rabiot, Milan tampak lesu dan dihujani serangan Atalanta.
Statistik menunjukkan tidak ada tim di liga yang membiarkan lawan menguasai bola seperti Rossoneri. Bisakah tim besar punya ambisi Scudetto sambil bermain pasif? Milan harus menunjukkan gaya berani (seperti saat lawan Napoli) malam ini.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di situs Beritamilan.com.





