AC Milan Tunjuk Allegri, Era Baru Dimulai dengan Pendekatan Pragmatis!

Massimiliano Allegri,
Massimiliano Allegri,

Setelah mengakhiri musim kompetisi Serie A 2024-2025 dengan finis di peringkat kedelapan yang sangat mengecewakan dan tanpa tiket ke kompetisi Eropa, AC Milan telah membuat keputusan tegas untuk mengambil jalan yang dianggap paling aman dan teruji demi memulai sebuah perjalanan baru yang lebih menjanjikan.

Pilihan tersebut akhirnya jatuh pada sosok pelatih berpengalaman dengan rekam jejak mentereng, Massimiliano Allegri, yang resmi kembali menukangi I Rossoneri. Penunjukan ini menandakan pergeseran filosofi di Milanello. Fokus utama kini adalah meraih kemenangan dan stabilitas, bukan lagi sekadar permainan atraktif.

Pasca Musim Kelam, Milan Pilih Jalan Pragmatis Bersama Allegri

Seperti yang dianalisis oleh MilanNews, tidak akan ada lagi ruang untuk eksperimen yang berisiko, tidak ada lagi pertaruhan pada nama-nama yang belum teruji, dan tidak ada lagi usaha yang berakhir sia-sia di kubu AC Milan. Sebaliknya, I Rossoneri kini dilaporkan ingin mengikuti jalur kesuksesan yang telah berhasil ditelusuri dan dibuktikan efektivitasnya oleh Napoli pada musim 2024-2025 lalu, melalui pilihan cerdas mereka saat menunjuk Antonio Conte yang berhasil membawa Partenopei meraih Scudetto.

Bacaan Lainnya

Bersama dengan kembalinya Massimiliano Allegri, AC Milan diharapkan akan kembali ke jalur pragmatisme dalam bermain, dengan lebih mengutamakan soliditas di lini pertahanan, dan menaruh perhatian yang sangat besar pada setiap detail kecil baik di dalam maupun di luar lapangan. Setelah bertahun-tahun lamanya klub mencoba untuk membangun dan menerapkan skema permainan yang cenderung menyerang dan proaktif namun seringkali terbukti rapuh serta mudah goyah di momen-momen krusial, kini tujuan utamanya adalah untuk segera kembali meraih kemenangan secara konsisten, dengan cara apa pun yang diperlukan untuk mencapai hasil maksimal.

Massimiliano Allegri, Antonio Conte
Massimiliano Allegri, Antonio Conte

Belajar dari Sukses Napoli-Conte: Fokus pada Hasil, Bukan Sekadar Permainan Indah

Untuk mencapai tujuan besar tersebut, AC Milan menyadari bahwa mereka membutuhkan seorang pelatih yang tidak hanya piawai dalam meracik taktik, tetapi juga tahu bagaimana cara memberikan keseimbangan yang tepat bagi tim, tidak hanya dalam aspek permainan di atas lapangan tetapi juga dalam menjaga harmoni dan mentalitas di dalam ruang ganti para pemain. Keseimbangan fundamental inilah yang dirasa selalu hilang dan menjadi masalah krusial selama periode kepelatihan singkat Paulo Fonseca dan kemudian juga Sergio Conceiçao pada musim kompetisi 2024-2025 yang baru saja berakhir dengan penuh kekecewaan.

Dalam aspek fundamental membangun tim juara ini, Antonio Conte di Napoli disebut-sebut telah berhasil dengan sempurna pada musim lalu; ia sukses menyeimbangkan semua elemen tim dengan membangun skuad yang sangat solid, sulit untuk dikalahkan oleh lawan manapun, serta memiliki prinsip-prinsip taktis yang jelas dan identitas permainan yang dapat dikenali yang pada akhirnya memungkinkan Napoli untuk menjadi juara Serie A. Filosofi yang diusung kini bukan lagi soal menyajikan sepak bola yang spektakuler dan menghibur mata semata, tetapi lebih kepada bagaimana memainkan sepak bola yang efektif dan efisien dalam meraih poin demi poin, dan Massimiliano Allegri adalah salah satu pelatih nomor satu di Italia dalam hal menerapkan pendekatan tersebut, terbukti dari koleksi enam gelar Scudetto, lima trofi Coppa Italia, tiga Piala Super Italia, dan keberhasilannya mencapai dua kali final Liga Champions sepanjang kariernya.

Ambisi Juara dan Misi Pribadi Allegri di Era Baru Rossoneri

Dengan terpilihnya kembali Massimiliano Allegri sebagai nakhoda tim, AC Milan secara tidak langsung telah mengirimkan sebuah pesan yang sangat jelas dan tegas kepada seluruh basis penggemar mereka di seluruh dunia, tetapi juga, yang tidak kalah penting, ke dalam internal tim dan ruang ganti para pemain: tidak akan ada lagi alasan untuk kegagalan di musim mendatang. Setelah secara implisit mengakui kesalahan-kesalahan strategis di masa lalu, jajaran manajemen di bawah arahan Direktur Olahraga Igli Tare kini ingin mengikuti jejak sukses Napoli dalam membangun kembali sebuah tim juara yang disegani.

Photo: acmilan.com

Meskipun harus menerima kenyataan pahit tanpa partisipasi di kompetisi Eropa pada musim 2025-2026 mendatang, Il Diavolo Rosso tidak dapat dan tidak akan membatasi diri mereka hanya untuk sekadar mengincar posisi keempat di klasemen akhir Serie A demi tiket Liga Champions. Target yang dicanangkan adalah untuk segera kembali menjadi tim yang benar-benar kompetitif dalam perburuan gelar juara Serie A, sebuah ambisi yang didasari pada keputusan untuk berfokus pada pelatih berpengalaman yang terbukti mampu memberikan identitas permainan yang kuat dan membangun sebuah grup pemain yang bermental pemenang. Selain itu, Allegri sendiri mungkin memiliki motivasi pribadi untuk “membalas dendam” atas gelar Scudetto musim 2011-2012 yang secara kontroversial direbut oleh Juventus asuhan Antonio Conte dari tangan Milan yang saat itu juga ia latih, menambah bumbu rivalitas personal dalam misinya kali ini.

Perspektif Penulis:

Keputusan AC Milan untuk kembali ke pelukan Massimiliano Allegri setelah musim 2024-2025 yang berakhir di peringkat ke-8 dan kegagalan dua pelatih (Fonseca dan Conceição) adalah langkah yang sangat bisa dipahami dan mencerminkan sebuah perubahan strategis signifikan. Klub, di bawah arahan RedBird Capital dan implementasi Direktur Olahraga Igli Tare, jelas memprioritaskan hasil konkret dan stabilitas jangka pendek di atas eksperimen “proyek” pelatih yang mungkin belum teruji di level tertinggi Serie A. Referensi kesuksesan Napoli bersama Antonio Conte (juara Serie A 2024-2025) menjadi justifikasi kuat bagi pilihan pragmatis ini; jika Conte bisa membawa Napoli juara dengan pendekatan yang efektif, maka Allegri diharapkan bisa melakukan hal serupa untuk Milan.

Allegri, dengan CV menterengnya, memang identik dengan “sepak bola hasil”. Mandatnya jelas: segera kembalikan Milan ke papan atas Serie A dan akhiri puasa gelar. Absennya dari kompetisi Eropa, meski pahit, bisa menjadi “berkah tersembunyi” yang memungkinkan Allegri dan timnya untuk fokus penuh pada target domestik di musim pertamanya. Pesan “tidak ada lagi alasan” dari manajemen juga menempatkan tekanan, sekaligus kepercayaan besar, pada pundak Allegri untuk membuktikan bahwa penunjukan dirinya adalah langkah yang tepat untuk mengembalikan kredibilitas I Rossoneri.


Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.

Pos terkait