Berita AC Milan – AC Milan kembali menghadapi ancaman serius setelah jeda internasional yang membawa tantangan baru bagi skuad asuhan Paulo Fonseca.
Menurut laporan Tuttosport, musim ini Milan belum mampu memenuhi ekspektasi, terutama dalam mempertahankan konsistensi permainan.
Meskipun lima tim di puncak klasemen Serie A hanya terpaut dua poin, Milan justru berada di posisi yang rentan, dan tanpa perbaikan, I Rossoneri terancam terlempar dari empat besar.
Inkonsistensi yang Menjadi Momok
AC Milan menunjukkan performa yang sulit diprediksi. Dalam dua laga terakhir, tim asuhan Paulo Fonseca memperlihatkan kontras tajam antara kemenangan 3-1 melawan juara Eropa Real Madrid dan hasil imbang 3-3 yang mengecewakan melawan Cagliari.
Naik-turunnya performa ini diakibatkan kurangnya organisasi dan fokus, terutama di lini belakang yang tampak rentan setelah kebobolan 20 gol dalam 15 pertandingan di semua kompetisi.
“Konsistensi seharusnya menjadi kunci, tetapi Milan justru tersandung oleh sejumlah kesalahan yang terus berulang,” tulis Tuttosport.
Ancaman Terhadap Posisi di Klasemen Serie A
Saat ini, Rossoneri masih tertahan di posisi yang mengkhawatirkan dalam perebutan zona Liga Champions. Performa yang inkonsisten membuat tim semakin tertinggal, dengan posisi keempat klasemen terpaut tujuh poin.
Posisi itu mungkin dapat didekati andai AC Milan meraih kemenangan tandang melawan Bologna dalam laga berikutnya. Namun, ketidakpastian masih tinggi, dan Milan harus berusaha keras untuk memperbaiki kinerjanya jika ingin kembali bersaing di papan atas.
Tantangan untuk Fonseca dan Skuad
Paulo Fonseca harus segera merumuskan strategi yang lebih solid, mengingat pertahanan Milan menjadi sorotan karena kurang mampu menghadapi tekanan lawan.
Dengan kondisi Leao dan para pemain lainnya yang terus dipantau, AC Milan perlu memperkuat struktur permainannya dalam laga-laga penting yang akan datang.
Jika Il Diavolo Rosso gagal menunjukkan konsistensi yang diharapkan, Rafael Leao dkk bisa kehilangan tempat di Liga Champions, sesuatu yang pasti akan merugikan klub secara finansial dan prestise.