Berita AC Milan – Dekrit Pertumbuhan atau Growth Decree yang sebelumnya memberikan keringanan pajak menjadi berita yang tak menyenangkan bagi klub-klub Serie A, terutama AC Milan yang merupakan salah satu klub yang paling diuntungkan dari kebijakan tersebut.
Dalam artikel terbaru, kami menjelaskan bagaimana Dekrit Pertumbuhan berperan sebagai skema keringanan pajak, serta membahas pro dan kontra dari kebijakan tersebut, bersama dengan dampak penghapusannya terhadap operasi masa depan Milan.
Laporan dari ANSA melalui Calciomercato.com mengindikasikan bahwa keputusan penghapusan Dekrit Pertumbuhan, yang sebelumnya dijadwalkan akan diperpanjang hingga Februari, kini akan dibatalkan secara keseluruhan. Keputusan ini diambil setelah ‘perdebatan sengit’ di antara para menteri di pemerintahan Italia.
Konsekuensinya, operasi bursa transfer tidak akan lagi mendapatkan keuntungan dari keringanan pajak ini. Selain itu, ini juga dapat membuat perpanjangan kontrak menjadi lebih sulit dilakukan, seperti yang terjadi pada kontrak baru Mike Maignan, karena setiap kesepakatan baru akan terkena dampak penghapusan ini.
Menurut laporan Sky, Milan adalah klub Italia yang paling diuntungkan dari Growth Decree/ Dekrit Pertumbuhan. Tanpa kebijakan ini, total gaji kotor I Rossoneri musim ini diperkirakan akan meningkat dari €67,3 juta menjadi sekitar €89,8 juta, artinya peningkatan sebesar €22,45 juta secara keseluruhan.
Tidak diragukan lagi, penghapusan keringanan ini akan memberikan dampak signifikan pada perencanaan transfer klub ini di masa depan, terutama mengingat fokus Rossoneri belakangan ini pada perekrutan talenta asing.
Musim panas lalu, AC Milan mendatangkan delapan pemain dari luar negeri, dan kebijakan baru ini dapat menjadi hambatan dalam rencana-rencana serupa ke depannya jika kebijakan Growth Decree dihapus.
