Berita AC Milan – Christian Pulisic telah membuat keputusan penting untuk meninggalkan Chelsea dan mengambil tantangan baru di AC Milan pada musim panas ini. Langkah ini diambil dengan harapan bahwa ia dapat mengubah perannya dari peran marginal menjadi peran utama dalam tim. Keputusan ini seolah terdengar sangat familiar dalam dunia sepak bola.
Nyatanya, pandangan ini dipertegas oleh La Gazzetta dello Sport, yang menjelaskan bagaimana Pulisic dan Olivier Giroud kembali bersatu dalam situasi yang sama di AC Milan (hal serupa juga terjadi dengan Fikayo Tomori dan Ruben Loftus-Cheek), dan kedua pemain ini tumbuh dan berkembang pesat.
Kedua pemain ini memiliki hubungan yang harmonis di dalam dan di luar lapangan. Tidaklah mengherankan jika mereka telah menjadi faktor kunci dalam mencetak lima dari enam gol yang telah dilesakkan oleh Rossoneri sepanjang musim ini. Pulisic telah mencatatkan dua gol, sementara Giroud telah mencetak tiga gol.
Gol pertama Milan musim ini tak lain datang dari kaki Giroud, pemain asal Prancis ini menunjukkan naluri pembunuhnya di depan gawang setelah menerima assist dari Tijjani Reijnders yang awalnya diarahkan oleh Pulisic.
Giroud kemudian memberi balasan dengan memberikan assist dari tembakan jarak jauh Pulisic, yang memastikan Milan meraih tiga poin di awal musim dan membuat Pulisic mencatat gol perdananya di Italia.
Ketika bermain melawan Torino, Pulisic mencetak gol pertama Milan dengan melakukan gerakan yang familiar dari masa permainannya di Chelsea. Ia memulai dari posisi yang diciptakan oleh sang striker, dalam hal ini Giroud, dan kemudian menjalankan gerakan untuk mendapatkan posisi yang tepat di tengah untuk menyambut umpan.
Hal ini mengingatkan pada potret kemitraan mereka di Stamford Bridge beberapa musim lalu, termasuk dalam final Piala FA 2019-20 antara Chelsea dan Arsenal. Pertandingan tersebut dimulai dengan gol Pulisic yang diperoleh dari assist tumit belakang Giroud di kotak penalti.
Selama periode bermain bersama di Chelsea antara tahun 2019 hingga 2021, Pulisic dan Giroud telah berbagi lapangan dalam 32 pertandingan dengan total menit bermain 1.363. Selama periode tersebut, delapan gol diciptakan oleh Giroud dan tiga gol oleh Pulisic.
Data tersebut bahkan meningkat menjadi 15 gol oleh Giroud dan 9 gol oleh Pulisic jika kita tidak mempertimbangkan pergantian pemain selama pertandingan.
Selain itu, terdapat dua assist dari Pulisic kepada Giroud dan satu assist sebaliknya. Ini adalah kombinasi yang terasa begitu nyata dan sering terjadi di lapangan, sebuah kolaborasi yang memberikan kontribusi besar dalam membantu Chelsea meraih kemenangan di Liga Champions pada tahun 2021.
Keterampilan dan pemahaman yang erat di antara keduanya telah diakui oleh klub dan pelatih Stefano Pioli. Hal ini juga dipertegas dalam wawancara Giroud dengan CBS Sport pada bulan Mei, di mana Giroud mengingat kembali masa bermain bersama Pulisic dan mengungkapkan harapan untuk reuni dengan mantan rekannya tersebut.
“Apakah kamu ingat bersama? Dia adalah pemain yang sangat berbakat, anak yang ceria dan selalu tersenyum. Kami banyak tertawa bersamanya, Pemahaman kami di lapangan sangat bagus. Mirip dengan Eden Hazard, meski saya lebih jarang bermain dengan Christian. Kami tahu bagaimana menemukan satu sama lain,” ungkap Giroud dalam wawancara tersebut.
Pendekatan yang positif dan kolaborasi yang kuat antara Pulisic dan Giroud telah membawa dampak positif dalam kiprah awal mereka bersama AC Milan. Keakraban dan kemampuan bermain bersama ini membawa dampak signifikan dalam menciptakan peluang dan mencetak gol bagi tim Rossoneri.
Bersatunya Pulisic dan Giroud dalam lingkungan yang sama di AC Milan tampaknya telah menghidupkan kembali sinergi positif yang sebelumnya terbentuk di Chelsea. Dengan potensi lebih banyak kontribusi dan keberhasilan yang akan datang, keduanya berpotensi menjadi kunci dalam meraih tujuan klub musim ini.