Berita AC Milan – Kisah Liga Super Eropa kembali mengalami babak baru. Pada 21 Desember kemarin, Pengadilan Eropa memutuskan bahwa UEFA tidak memiliki dasar untuk menghentikan rencana kompetisi ini.
Namun, AC Milan belum memberikan informasi terbaru tentang partisipasinya dalam kompetisi Liga Super Eropa ini, yang sebenarnya telah dikaitkan dengan I Rossoneri selama 35 tahun ini.
Perjalanan Liga Super penuh liku-liku. Namun, kegagalan UEFA meyakinkan pengadilan Eropa menunjukkan bahwa Liga Super Eropa mungkin tidak dapat dibunuh dengan mudah.
Sementara banyak klub mantan anggota Liga Super telah mengonfirmasi akan mendukung atau mengundurkan diri dari liga tersebut, AC Milan tetap hening. Ini mungkin karena Rossoneri akan bertindak sebelum tim lain tampil di akhir pekan, atau karena potensi denda sebesar €300 juta yang menanti mereka jika benar-benar keluar dari kompetisi baru ini.
Meski begitu, Diavolo belum mengkonfirmasi secara resmi keputusannya, tetapi tetap terikat dengan Super League, terlepas dari keputusan masa depan, seperti yang diberitakan oleh Radio Rossonera.
Proyek Liga Super Eropa pertama kali muncul pada tahun 2021, namun gagasan kompetisi semacam ini telah ada sejak 35 tahun lalu, atau tepatnya pada tahun 1988. Saat itu, Silvio Berlusconi bersama beberapa presiden klub seperti PSV, Ajax, Benfica, Bayern Munich, Hamburg, dan Steaua Bucharest mengusulkan ide untuk menciptakan liga elit di Eropa.
Meskipun proyek ini terhenti pada akhir tahun 1980-an, tampaknya hal sama juga akan terjadi saat ini. Namun, untuk saat ini AC Milan masih hening dan belum diketahui secara pasti apakah mereka memutuskan untuk keluar dari kompetisi ini atau tidak.