Berita

LOYALITAS ABADI! Tolak Gaji Fantastis Arab Saudi, Paolo Maldini Cuma Mau AC Milan

×

LOYALITAS ABADI! Tolak Gaji Fantastis Arab Saudi, Paolo Maldini Cuma Mau AC Milan

Sebarkan artikel ini
Paolo Maldini
Photo: (FEDERICO PROIETTI/EPA-EFE)

Kesetiaan adalah mata uang yang paling langka di dunia sepak bola modern dan Paolo Maldini baru saja membuktikan bahwa nilainya tak terhingga. Di tengah gelombang eksodus tokoh sepak bola ke Timur Tengah demi pundi-pundi kekayaan, sang legenda abadi AC Milan memilih jalan sunyi demi menjaga cintanya pada satu warna: Merah-Hitam.

Sejak pemecatannya yang mengejutkan pada akhir musim 2022-23, banyak pihak yang mencoba merayu Maldini untuk kembali bekerja. Namun, pendiriannya tetap teguh: ia tidak akan bekerja untuk klub manapun selain Milan.

Tolak Gaji Selangit dari Arab Saudi

Laporan terbaru dari jurnalis Nicolo Schira mengungkapkan betapa besarnya godaan yang datang menghampiri Maldini, namun ditolak dengan tegas.

  • Tawaran Masif: Sebuah klub Liga Pro Saudi mengajukan “tawaran yang sangat tinggi” kepada Maldini dalam beberapa minggu terakhir untuk posisi manajerial/direktur.
  • Penolakan Tegas: Maldini menolak tawaran tersebut mentah-mentah. Ia tidak ingin menandatangani kontrak atau bekerja untuk klub lain, bahkan jika itu klub luar negeri dengan bayaran fantastis.

Klarifikasi Rumor Fiorentina

Bulan lalu, sempat beredar rumor bahwa Maldini akan menggantikan Daniele Prade di Fiorentina. Dalam acara Premio Viareggio Sport, Maldini menepis isu tersebut dan memberikan pernyataan yang menyentuh hati setiap Milanisti.

“Hanya ada satu klub untuk saya di Italia, dan akan selalu seperti itu. Bahkan, saya akan menambahkan klub di luar negeri juga.”

Pernyataan “klub di luar negeri juga” ini menjadi penegasan bahwa Maldini tidak hanya menolak rival Serie A, tetapi juga menutup pintu bagi klub kaya raya seperti PSG, tim-tim Inggris, maupun klub Arab Saudi.

Meski cara kepergiannya dari manajemen Milan menyakitkan setelah mempersembahkan Scudetto, hati Maldini tampaknya masih, dan akan selalu, tertinggal di San Siro.

Ingin mentraktir penulis secangkir kopi? Silakan KLIK DISINI.