Hampir satu tahun telah berlalu sejak Davide Calabria meninggalkan AC Milan. Mantan kapten Rossoneri tersebut kini membuka suara mengenai detail kepergiannya, konflik yang terjadi, dan petualangan barunya di Yunani bersama Panathinaikos.
Perjalanan panjang Calabria di San Siro berakhir dengan cukup pahit. Kontraknya tidak diperpanjang pada musim panas lalu, dan ia sempat menghabiskan paruh kedua musim sebagai pemain pinjaman di Bologna sebelum akhirnya pindah permanen ke Liga Super Yunani.
Petualangan Baru dan Kesehatan Mental
Dalam wawancara eksklusif dengan Rivista Undici, Calabria berbicara tentang pentingnya dukungan psikologis dan adaptasinya di lingkungan baru.
- Kehidupan di Yunani: “Ini sesuatu yang baru, sangat berbeda dari apa yang biasa saya alami. Terkadang saya sangat positif, terkadang saya sedikit kesulitan. Secara keseluruhan, saya puas.”
- Dukungan Mental: Ia menekankan pentingnya menerima dukungan psikologis yang konstan selama masa-masa transisi yang sulit ini.
Luka Lama dan Orang-orang “Tertentu”

Bagian paling emosional dari wawancara tersebut adalah ketika Calabria membahas akhir kisahnya di Milan. Sebagai Milanista sejak kecil, cara ia pergi meninggalkan luka yang mendalam.
- Impian Terwujud: “Sebagai penggemar, bermain untuk AC Milan adalah impian saya, dan saya telah mewujudkannya. Saya tidak menyesal.”
- Rasa Sakit: “Ada beberapa hal yang sedikit menyakitkan, dan saya pikir sayalah yang paling menderita. Saya tidak pernah berniat untuk pergi.”
- Hubungan Buruk: “Saya tidak ingin berhubungan lagi dengan orang-orang tertentu.”
Insiden dengan Sartori dan Conceicao
Calabria juga mengungkapkan fakta menarik mengenai Giovanni Sartori (Direktur Bologna) yang tampaknya sudah memprediksi konflik Calabria di Milan.
“Sartori telah mencari saya sejak awal, dan dia memberi tahu agen saya: ‘Jika dia pernah bertengkar dengan manajer, ketahuilah bahwa kami ada di sini untukmu.’ Dua hari kemudian di San Siro, apa yang kita semua saksikan terjadi.”
Pernyataan ini merujuk pada perselisihan terbukanya dengan Sergio Conceicao di lapangan, yang menjadi salah satu momen kunci sebelum akhirnya ia terdepak dari skuad.
Ingin mentraktir penulis secangkir kopi? Silakan KLIK DISINI.





