Sebuah fakta menarik terungkap mengenai proses kembalinya Massimiliano Allegri ke San Siro. Pelatih asal Italia itu dikabarkan sedang menunggu tawaran dari Napoli saat AC Milan menghubunginya. Namun, begitu Rossoneri memanggil, pilihannya langsung ditentukan tanpa ragu.
Kini, enam bulan berselang, keputusan tersebut tampaknya menjadi perekrutan terbesar dan paling krusial yang dilakukan manajemen Milan dalam beberapa tahun terakhir. Allegri hadir membawa jaminan mutu yang sangat dibutuhkan klub setelah masa-masa eksperimental.
Kembali ke Dasar: Akhir Era Eksperimen
Setelah mencoba pelatih dengan gaya eksperimental seperti Paulo Fonseca dan Sergio Conceicao, Milan menyadari kebutuhan mendesak untuk “kembali ke dasar”. Rossoneri butuh sosok yang paham betul cara mengelola tim di Serie A dan memberikan hasil nyata.
Allegri adalah jawaban sempurna. Di antara pelatih yang tersedia saat itu, ia berada di urutan teratas. Gaya sepak bolanya yang jelas, pragmatis, dan berorientasi hasil kini terlihat jelas oleh semua orang.
Mister €1 Miliar: Jaminan Cuan Liga Champions

La Gazzetta dello Sport menyoroti statistik luar biasa Allegri yang menjadikannya aset berharga bagi kesehatan finansial klub. Allegri bukan sekadar pelatih, ia adalah mesin penghasil pendapatan lewat jaminan lolos ke Eropa.
- Rekor Eropa: Dalam 13 percobaan, Allegri membawa timnya lolos ke kompetisi Eropa sebanyak 12 kali. Musim ini tampaknya akan menjadi yang ke-13.
- Pendapatan Masif: Sepanjang kariernya, ia hampir mengumpulkan total €1 Miliar hadiah uang hanya dari partisipasi di Liga Champions. Lolos musim ini bisa membuatnya melampaui angka fantastis tersebut.
Mimpi Bintang Kedua
Salah satu keunikan Allegri adalah ketenangannya dalam menetapkan target. Ketika ditanya soal Scudetto, ia selalu merendah dan menjadikan Liga Champions sebagai prioritas utama dalam setiap jawabannya.
“Dia bukan spesialis degradasi, juga bukan penyegaran; dia hanyalah dirinya sendiri. Anda tahu apa yang Anda dapatkan darinya, dan itulah yang membuatnya unik.”
Namun, fakta di lapangan tidak bisa dibohongi. Tim asuhannya kini tampil melampaui ekspektasi. Dengan posisi klub yang kokoh di papan atas, mimpi meraih bintang kedua (Scudetto ke-20) musim ini bukan lagi sekadar angan-angan, melainkan pencapaian fantastis yang semakin dekat dengan kenyataan.
Ingin mentraktir penulis secangkir kopi? Silakan KLIK DISINI.





