Luka Modric kembali membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Meski sempat diragukan saat bergabung dengan AC Milan di musim panas lalu, maestro Kroasia ini sukses membungkam kritik dan membawa Rossoneri ke puncak klasemen Serie A di usianya yang ke-40.
Kecemerlangannya di lini tengah bersama Adrien Rabiot baru saja diganjar dengan penghargaan bergengsi ‘Legend Award’ di ajang Gazzetta Sports Awards. Dalam kesempatan tersebut, Modric mencurahkan isi hatinya mengenai pengalaman bermain di Italia dan mewujudkan mimpi masa kecilnya.
Mimpi Masa Kecil dan Kondisi Fisik
Modric menegaskan bahwa dirinya masih merasa sangat prima baik secara fisik maupun mental. Ia juga mengungkapkan ikatan emosional yang kuat dengan klub, yang menjadi motivasi utamanya untuk terus tampil di level tertinggi.
“Saya merasa baik, saya menyukai apa yang saya lakukan… Saya melakukan pekerjaan yang baik dengan AC Milan, salah satu klub favorit saya. Sejak kecil, saya bermimpi bermain untuk tim hebat ini.”
Serie A Lebih Sulit dari La Liga?

Mantan bintang Real Madrid ini juga memberikan pandangannya mengenai perbedaan gaya sepak bola antara Spanyol dan Italia. Menurutnya, banyak orang di luar sana yang meremehkan tingkat kesulitan Serie A yang sebenarnya sangat kompetitif.
“Sepak bola Italia berbeda dari sepak bola Spanyol, tetapi ini adalah liga yang sangat kompetitif. Mungkin di luar negeri, orang-orang tidak menyadari betapa sulitnya. Itu tidak mengejutkan saya karena saya selalu melihatnya.”
Kekaguman pada Allegri
Salah satu poin menarik dari wawancaranya adalah pujian khusus yang ia berikan kepada pelatih Massimiliano Allegri. Modric mengaku terkejut dengan kepribadian sang pelatih dan kemampuannya mengelola pemain-pemain bintang.
“Allegri adalah pelatih hebat, dia seorang pemenang. Dia mengejutkan saya dengan kepribadiannya. Saya menikmati bekerja dengannya karena kemampuannya untuk melakukannya dengan para juara hebat.”
Ingin mentraktir penulis secangkir kopi? Silakan KLIK DISINI.





