Berita

3 Posisi dalam 90 Menit! Transformasi Gila Loftus-Cheek Jadi Kunci Kemenangan di Turin

×

3 Posisi dalam 90 Menit! Transformasi Gila Loftus-Cheek Jadi Kunci Kemenangan di Turin

Sebarkan artikel ini
Photo: www.acmilan.com

Dalam kemenangan comeback dramatis atas Torino, Ruben Loftus-Cheek memainkan peran yang sangat vital dengan fleksibilitas taktis yang luar biasa. Pemain asal Inggris tersebut tercatat memainkan tiga peran berbeda dalam satu pertandingan, dan masing-masing dijalankan dengan tingkat kepentingan yang sama.

La Gazzetta dello Sport mencatat evolusi posisinya sepanjang laga di Turin: memulai sebagai gelandang box-to-box, bergeser ke lini serang setelah Rafael Leao cedera, dan berakhir di sayap kanan pada babak kedua. Namun, eksperimen Massimiliano Allegri tampaknya belum berhenti di situ.

Opsi ‘Posisi Keempat’ Lawan Sassuolo

Menjelang laga melawan Sassuolo hari Minggu ini, dengan absennya Leao dan kembalinya Christian Pulisic, Loftus-Cheek berpotensi memainkan posisi keempat dalam repertoarnya: penyerang tengah murni. Skenario ini sangat bergantung pada kondisi kebugaran Youssouf Fofana dan keputusan taktis terkait Christopher Nkunku.

Jika Fofana absen atau Nkunku dicadangkan, RLC bisa diplot sebagai ujung tombak. Peran ini memungkinkan Pulisic bermain sebagai second striker, posisi di mana kapten Amerika tersebut cenderung memberikan performa terbaiknya.

Photo: www.acmilan.com

Keunggulan Fisik: Si Raksasa di Kotak Penalti

Berbeda dengan Pulisic dan Nkunku yang berpostur kecil, Loftus-Cheek adalah seorang ‘raksasa’ dengan tinggi lebih dari 1,90 meter. Keunggulan fisik ini memberikan dimensi serangan berbeda bagi Milan, terutama dalam duel udara.

“Dia harus meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia bisa mencetak lebih banyak gol.” — Massimiliano Allegri.

Allegri mendesak agar RLC lebih percaya diri di depan gawang. Dengan ukuran tubuh, kekuatan, dan tekniknya, mantan pemain Chelsea ini memiliki potensi gol yang belum sepenuhnya terungkap, seperti saat ia mencetak dua digit gol di musim pertamanya.

Redefinisikan Makna False Nine

Photo: www.acmilan.com

Jika dimainkan di depan, Loftus-Cheek akan menjadi interpretasi unik dari peran false nine. Biasanya, posisi ini identik dengan pemain kecil lincah seperti Lionel Messi atau Paulo Dybala, namun RLC menawarkan sesuatu yang lain.

  • Bukan Prototipe Biasa: Ia bukan penyerang kecil, melainkan gelandang yang berlari ke ruang kosong dengan tubuh seorang target man.
  • Eksperimen Allegri: Seperti halnya mengubah Leao menjadi striker, Allegri tampaknya ingin memprogram ulang Loftus-Cheek menjadi ancaman fisik di lini depan.

Di tengah rumor kembali ke Liga Inggris demi tempat di skuad Piala Dunia 2026, Milan tampaknya enggan melepasnya. Sangat sulit mencari pemain lain yang mampu bermain di tiga hingga empat posisi berbeda tanpa menurunkan kualitas tim secara signifikan.

Ingin mentraktir penulis secangkir kopi? Silakan KLIK DISINI.