Ketidakpastian mengenai kehadiran kelompok suporter garis keras Curva Sud dalam laga derby melawan Inter akhirnya terjawab sudah. Kelompok pendukung setia AC Milan tersebut telah merilis pernyataan resmi pagi ini untuk mengklarifikasi sikap tegas mereka.
Situasi memanas setelah adanya larangan mendadak terhadap spanduk baru ‘Sodalizio Rossonero’ yang sebelumnya diklaim telah disetujui oleh klub dan aparat. Pembatalan izin yang terjadi hanya beberapa hari jelang laga ini memicu kemarahan besar dan dianggap sebagai bentuk represi yang tidak adil.
Daftar Panjang Bentuk Represi
Dalam pernyataan bertajuk “LEBIH KUAT DARIPADA MEREKA YANG INGIN KITA MATI”, Curva Sud merinci daftar panjang tindakan yang mereka anggap sebagai upaya sistematis untuk menghancurkan gerakan ultras. Mereka menyoroti berbagai larangan, mulai dari alat pendukung seperti drum hingga masalah tiket yang merugikan penggemar setia.
“Minggu ini kita menyaksikan episode terbaru REPRESI tanpa pembenaran yang menimpa Curva kita. Faktanya, setelah investigasi ganda… perburuan penyihir yang belum pernah terjadi sebelumnya dimulai dengan tujuan menghapus gerakan Ultras Milan.”
“Kami lelah menjalani hidup di bawah tekanan, selalu bergantung pada belas kasihan seseorang… Kami tentu saja tidak berniat menghabiskan hidup kami untuk mencari solusi bagi mereka yang, kini jelas bagi semua orang, dengan kedok ‘pembersihan’ ingin menghancurkan gerakan kami.”

Keputusan di Derby: Tanpa Visual, Tetap Vokal
Meskipun merasa didzalimi, Curva Sud memutuskan untuk tidak membiarkan pelatih dan pemain berjuang sendirian menghadapi Inter malam ini. Mereka akan tetap hadir di tribun, namun dengan penampilan yang sangat berbeda dari biasanya sebagai bentuk protes.
“Pada derby di Curva Sud, Anda akan menemukan kesuraman yang sama seperti di awal tahun, jadi tidak ada koreografi, spanduk, atau bendera, karena itulah yang diinginkan klub ini untuk kesekian kalinya.”
“Jadi malam ini, suara lantang dari tembok hitam yang terus dirusak oleh beberapa orang tetapi tetap bertahan akan dikumandangkan dengan lantang, karena hari ini kita tidak ingin membiarkan pelatih dan tim sendirian, sepenuhnya tanpa kesalahan dalam masalah ini, tidak seperti manajemen yang tidak ada, tidak bergerak, dan tidak berguna.”
Dengan demikian, atmosfer San Siro malam ini akan diwarnai oleh ‘tembok hitam’ tanpa warna-warni koreografi, namun tetap bising dengan nyanyian dukungan. Curva Sud secara spesifik membedakan perlakuan mereka antara tim yang didukung penuh dan manajemen klub yang dikritik habis-habisan.
Dukung situs ini agar tetap eksis dengan cara KLIK DI SINI. Sekecil apa pun donasi Anda akan sangat berarti bagi kami.





