AC Milan telah lama kesulitan menemukan pencetak gol yang tepat. Permasalahan penyerang tengah ini bukanlah hal baru; sejak era Olivier Giroud, selalu muncul pertanyaan apakah mereka memiliki No. 9 yang mumpuni.
Tentu saja, kontribusi pemain seperti Rafael Leao dan Christian Pulisic yang digeser ke tengah telah membantu mengurangi kebutuhan tersebut untuk sementara. Namun, poin utamanya tetap sama: Milan punya masalah kronis di lini depan.
Pada akhirnya, Rossoneri telah menghabiskan banyak uang di bursa transfer untuk posisi ini tanpa mendapatkan hasil yang sepadan. Krisis mereka belum juga berakhir.
Masalah (Mahal) yang Tak Kunjung Usai

Seperti yang ditulis MilanNews hari ini, angka yang telah dikeluarkan Diavolo dalam beberapa tahun terakhir untuk posisi ini mencapai lebih dari €100 juta. Investasi besar ini tersebar pada beberapa nama yang datang dengan harapan tinggi:
- Noah Okafor
- Alvaro Morata
- Santiago Gimenez (€30 juta)
- Christopher Nkunku (€37-40 juta)
Total 21 Gol dari Investasi €100 Juta

Namun, tak satu pun dari mereka yang benar-benar memberikan solusi jangka panjang. Investasi €100 juta lebih itu secara kolektif hanya menghasilkan 21 gol—angka yang sangat buruk.
Situasi musim ini (2025-26) sangat mengkhawatirkan:
- Paceklik gol Santiago Gimenez di Serie A sudah berlangsung sejak akhir musim lalu (lebih dari 600 menit).
- Christopher Nkunku belum mencetak satu gol pun di Serie A.
- Dua pemain lainnya (Okafor dan Morata) bahkan telah hengkang dari klub karena dianggap tidak memiliki masa depan.
Musim ini, Allegri terpaksa memposisikan Leao dan Pulisic di lini tengah serangan. Meskipun mereka berdua mampu mencetak gol, mereka tetap membutuhkan sosok titik fokus (focal point) sejati di depan. Beberapa bulan ke depan akan sangat krusial. Milan harus bertindak di bursa transfer Januari, demi kebaikan semua orang.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di situs Beritamilan.com.





