Florian Thauvin memiliki lintasan karier yang sangat menarik dalam beberapa tahun terakhir. Pindahnya ke Meksiko alih-alih AC Milan mungkin telah mengubah takdirnya. Hanya sedikit pemain yang mampu menyamai catatan statistik Thauvin di akhir dekade 2010-an.
Saat di Marseille, ia mencetak 53 gol dan 29 assist hanya dalam tiga musim Ligue 1. Rekor fenomenal inilah yang membuat Milan sangat tertarik padanya saat itu.
Nego dengan Maldini dan Penyesalan di Meksiko
Dengan kecintaan Milan pada talenta Prancis dalam beberapa tahun terakhir, Thauvin adalah target yang logis. Rossoneri melakukan upaya serius untuk merekrutnya pada tahun 2020. Namun, secara mengejutkan, sang pemain sayap justru memilih pindah ke Tigres di Meksiko.

Kini, Thauvin (yang sempat bermain untuk Udinese dan kini kembali ke Prancis) berbicara kepada So Foot tentang keputusan yang ia sesali itu, seperti yang disampaikan oleh MilanPress.
“Pada September 2020, saya hampir bergabung dengan AC Milan. Negosiasi dengan Paolo Maldini dan Frederic Massara berjalan sangat baik, tetapi saya sudah mencapai kesepakatan dengan Tigres. Saya membuat kesalahan, dan pada akhirnya, AC Milan hanya tinggal sebatas saran.”
Karier yang Meredup
Catatan statistik Thauvin di Meksiko sangat jauh berbeda (menurun drastis) dibandingkan saat ia masih di Prancis. Mungkin jika ia memilih untuk tetap bertahan di level tertinggi Eropa dan bergabung dengan Milan, kariernya akan terus berada di puncak.
Keputusan Thauvin adalah pengingat klasik tentang bagaimana satu pilihan transfer dapat menentukan karier. Saat Milan (di era Maldini) sedang membangun tim juara Scudetto, Thauvin justru memilih petualangan finansial di Meksiko.
Kini, di usia 32 tahun, ia hanya bisa mengenang apa yang mungkin terjadi jika ia menerima pinangan Maldini dan Massara saat itu.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di situs Beritamilan.com.





