Berita

Blunder Skuad Tipis: Keputusan Musim Panas Kini Hantui AC Milan!

×

Blunder Skuad Tipis: Keputusan Musim Panas Kini Hantui AC Milan!

Sebarkan artikel ini
Photo: www.acmilan.com

Keputusan AC Milan untuk memasuki musim 2025-26 hanya dengan 19 pemain outfield (non-kiper) kini mulai memakan korban. Setelah hasil imbang mengecewakan melawan Pisa, pelatih Massimiliano Allegri untuk pertama kalinya mengisyaratkan bahwa skuad mereka tidak cukup dalam.

Seperti yang dilaporkan La Gazzetta dello Sport, Allegri memberikan pernyataan mengejutkan pasca laga Pisa yang menyoroti masalah jumlah pemain.

“Absennya Rabiot dan Pulisic bukanlah masalah malam ini, melainkan masalah jumlah pemain yang tersedia untuk pergantian pemain.”

Pernyataan ini sangat mengejutkan. Jelas absennya Rabiot dan Pulisic adalah masalah besar, tetapi keluhan tentang jumlah pemain adalah hal baru. Absennya lima pemain (cedera) memang tidak membantu, tetapi skuad ini sengaja dibuat kecil sejak awal, dengan pedoman yang jelas karena Milan tidak bermain di kompetisi Eropa.

Kurangnya Pilihan di Bangku Cadangan

Keluhan Allegri ini cukup mengherankan. Rencana klub untuk pengurangan (besar-besaran) jumlah pemain sudah jelas sejak musim panas, dan sang pelatih (setidaknya di depan kamera) tampak setuju dengan rencana itu.

Yang bisa dikeluhkan sang pelatih adalah kualitas pemain cadangan yang tidak sebanding dengan para pemain inti untuk tim yang mengincar Scudetto. Absennya Rabiot dan Pulisic menjadi bukti nyata akan hal ini.

Photo: www.acmilan.com

Krisis Pergantian Pemain

Krisis skuad ini terlihat jelas di dua pertandingan liga terakhir, menyusul bencana cedera pasca jeda internasional.

  • Melawan Fiorentina, Milan hanya memiliki lima pemain outfield di bangku cadangan, dua di antaranya didatangkan dari Milan Futuro.
  • Melawan Pisa pada Jumat malam, situasinya sama: lima pemain outfield (satu dari tim kedua).

Semua ini pada dasarnya berujung pada dua masalah. Pertama, kurangnya alternatif berkualitas di beberapa area lapangan. Kedua, yang berkaitan erat dengan hal tersebut, adalah minimnya pergantian pemain oleh pelati̇h.

  • Melawan Pisa, Allegri hanya melakukan dua pergantian pemain (Athekame dan Nkunku masuk).
  • Melawan Fiorentina, ia hanya melakukan tiga pergantian pemain (Gimenez, De Winter, dan Balentien).

Milan terpaksa menerapkan gaya manajemen yang ‘mengingatkan pada sepak bola tahun 1980-an’ akibat cedera. Ironisnya, keuntungan terbesar Milan musim ini—tidak bermain di kompetisi Eropa—kini berisiko sia-sia.

Dengan minimnya rotasi, para pemain kunci justru mendapat waktu bermain berlebih, yang meningkatkan risiko kelelahan dan cedera lebih lanjut.

Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di situs Beritamilan.com.