Fikayo Tomori mengakui bahwa musim ini terasa seperti kehidupan kedua baginya di AC Milan. Ia juga mengonfirmasi bahwa dirinya sangat terbuka untuk memperpanjang kontraknya. Bek asal Inggris ini kembali menemukan performa terbaiknya di bawah asuhan Massimiliano Allegri.
Ia berbicara kepada SportMediaset tentang awal musim yang positif, ambisi tim, dan perasaannya di Milan.
‘Ini Seperti Kehidupan Kedua Saya’

Tomori mengakui musim lalu berjalan sulit. Namun, kedatangan pelatih dan pemain baru telah mengubah segalanya. Ia merasa suasana di tim kini sangat berbeda dan positif.
“Ya, saya pikir semua orang juga begitu. Tahun lalu, segalanya tidak berjalan baik. Tahun ini, kami memiliki pemain baru, pelatih baru, dan suasananya berbeda sekarang: kami memulai musim dengan baik dan kami ingin terus seperti ini, tidak only secara individu, tetapi juga sebagai tim.”
“Pelatih telah meminta beberapa hal kepada saya, dan saya mencoba melakukannya di lapangan. Saya senang dengan penampilan saya dan dengan cara tim bermain.”
Kontrak Baru dan Mimpi Piala Dunia

Laporan mengenai perpanjangan kontraknya kini sedang dibahas. Tomori menegaskan komitmennya pada I Rossoneri. Ia juga masih menyimpan asa untuk tampil di Piala Dunia.
“Tentu saja [ingin ke Piala Dunia]. Saya sudah berbicara dengan Tuchel… Saya tahu jika saya bermain bagus bersama Milan, panggilan itu akan datang. Saya harap begitu.”
“Seperti yang selalu saya katakan sejak saya tiba, Milan adalah klub yang hebat, dan sampai manajemen mengatakan ‘Cukup sudah,’ saya akan tetap di sini; saya punya rumah di sini.”
“Sejujurnya, saya belum terlalu memikirkan perpanjangan kontrak… ketika mereka bertanya tentang kontrak saya, saya akan memikirkannya.”
Perbedaan Krusial Modrić vs Ibrahimovic

Tomori adalah salah satu pemain yang merasakan era Scudetto 2021-22. Ia memberikan perbandingan menarik antara dua pemimpin di dua era berbeda: Zlatan Ibrahimovic dan Luka Modrić.
“Bisa jadi, ya. Mereka berbeda. Keduanya berpengalaman, tetapi Zlatan sedikit lebih keras, dia akan berbicara untuk membangkitkan semangat tim, sementara Modric menunjukkan cara bermain, cara berlatih, cara menghadapi pertandingan. Mereka berdua adalah contoh yang patut ditiru.”
“Ketika Zlatan ada di sana, kami memiliki tim yang lebih muda… Zlatan memenangkan Scudetto sendirian, sementara sekarang ada lima atau enam pemain kunci, termasuk Modric. Pengalaman itu berharga.”
Target Scudetto? ‘Masih Terlalu Dini’

Mengikuti arahan pelatihnya, Tomori enggan sesumbar soal Scudetto. Namun, ia punya nazar unik jika timnya berhasil meraih sukses besar.
“Terlalu dini untuk mengatakan ‘Ayo menangkan Scudetto.’ Saat ini, kami berada di posisi yang baik… Kami memikirkan setiap pertandingan yang kami mainkan, seperti yang dikatakan pelatih.”
“Apa yang rela kamu lakukan seandainya bisa memenangkan Scudetto? Aku belum memikirkannya. Mungkin aku akan berambut pirang kalau kita melakukan sesuatu yang luar biasa…”
Wawancara dengan Fikayo Tomori ini melukiskan potret seorang pemain yang telah menemukan kembali kebahagiaan dan performa terbaiknya. Anekdotnya yang membandingkan kepemimpinan Ibrahimovic dan Modrić sangatlah menarik.
Ini menunjukkan pergeseran di ruang ganti Milan—dari tim yang bergantung pada satu figur dominan, menjadi tim dengan kepemimpinan kolektif yang lebih matang.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.