Berita

Kecam Keras Laga AC Milan di Australia, Van Basten: ‘Komedi Macam Apa Ini, Rasanya Gila!’

×

Kecam Keras Laga AC Milan di Australia, Van Basten: ‘Komedi Macam Apa Ini, Rasanya Gila!’

Sebarkan artikel ini
Marco Van Basten
© Ravezzani/LaPresse Anni 80 Milano, Italia Calcio Nella foto: MARCO VAN BASTEN alza il Pallone d'oro.

Legenda AC Milan, Marco van Basten, menjadi figur terbaru yang angkat bicara. Ia mengkritik keras keputusan untuk memainkan laga melawan Como di Australia. Ia menyebut ide tersebut ‘gila’ dan ‘tidak adil’.

Komentarnya ini menambah panjang daftar penolakan terhadap wacana kontroversial tersebut.

‘Komedi Macam Apa Ini?’

Van Basten berbicara dalam sebuah wawancara dengan Mediaset. Calciomercato.com melaporkan kutipannya. Ia tidak bisa memahami logika di balik keputusan tersebut.

“Anda punya liga yang dimainkan di Spanyol atau Italia, dan tiba-tiba Anda mendapati diri Anda bermain di belahan dunia lain. Keuntungan bermain di kandang sendiri benar-benar berbeda. Ini juga gila bagi para penggemar,” ujarnya.

“Komedi macam apa ini? Saya benar-benar tidak mengerti, rasanya gila. Ini kurangnya rasa terima kasih kepada para penggemar dan negara.”

Photo: www.acmilan.com

‘Distorsi Kompetisi’

Lebih jauh lagi, pemenang tiga kali Ballon d’Or ini menganggap langkah tersebut merusak integritas olahraga. Ia merasa ini adalah sebuah distorsi kompetisi.

“Dan ini juga kegagalan musim ini, yang terdistorsi. Mengapa satu tim bermain tandang dan yang lain tidak? Ini tidak adil, ini distorsi kompetisi dan harus dilarang.”

Perdebatan yang Terus Berlanjut

Kritik Van Basten ini mengikuti jejak Adrien Rabiot dan Komisioner Eropa sebelumnya. Meskipun UEFA telah memberikan izin khusus untuk I Rossoneri, mereka menegaskan ini tidak akan menjadi preseden. Namun, perdebatan antara kepentingan komersial dan tradisi sepak bola dipastikan akan terus memanas.

Anekdot tentang bagaimana Marco van Basten pernah menjadi simbol kejayaan Milan di panggung Eropa memberikan bobot lebih pada kritiknya. Sebagai seorang legenda yang sangat menghormati tradisi, suaranya mewakili kekhawatiran banyak penggemar puritan.

Bagi mereka, memindahkan laga ‘kandang’ Il Diavolo Rosso ke benua lain adalah sebuah langkah yang mengkhianati esensi dari dukungan dan atmosfer sepak bola itu sendiri.

Photo: www.acmilan.com

Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.