Pelatih Juventus, Igor Tudor, berbicara kepada media. Ia melakukannya jelang laga besar melawan AC Milan. Dalam konferensi persnya, ia memberikan pujian setinggi langit. Pujian itu ia tujukan untuk gelandang veteran Rossoneri, Luka Modric.
Ia bahkan berharap sang maestro akan tampil buruk dalam pertandingan malam ini.
Pujian Luar Biasa untuk Sang Maestro
Tudor berbicara dalam konferensi pers pra-pertandingan. Calciomercato.com melaporkan kutipannya. Ia mengaku sangat mengagumi mantan rekan setimnya di tim nasional Kroasia itu.
“Saya juga pernah bermain dengan Modric di tim nasional. Seseorang seperti dia tidak akan pernah terlahir kembali. Tidak ada yang bisa menandinginya; dia dua kali lebih baik dari siapa pun. Di usia 40 tahun, dia masih bermain di level ini. Ini sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya. Saya bangga padanya, tapi saya harap dia akan gagal besok.”

Masalah Hasil Imbang yang Menghantui
Juventus saat ini memang belum terkalahkan di liga. Namun, mereka baru saja meraih empat hasil imbang beruntun di semua kompetisi. Tudor mengakui timnya sangat membutuhkan sebuah kemenangan.
“Kami kehilangan kemenangan, itu jelas. Melawan Atalanta dan Villarreal, kami menampilkan dua penampilan hebat, mengungguli lawan kami… Namun, hasil imbang saja tidak cukup bagi Juve.”
“Saya tidak peduli dengan angka. Tim telah meningkat dalam dua pertandingan terakhir, dan itulah yang penting bagi saya: mereka melakukan apa yang kami latih dan memberikan segalanya. Hasilnya bergantung pada banyak faktor.”
Menang dengan ‘Hati dan Hasrat’

Menghadapi I Rossoneri yang sedang dalam performa bagus, Tudor tahu apa yang ia butuhkan dari timnya. Ia ingin para pemainnya menunjukkan semangat juang yang tinggi.
“Saya tidak tahu seperti apa pertandingannya nanti. Mereka tim papan atas dengan pelatih hebat, pemain hebat, dan mereka sedang dalam performa bagus. Kami bermain di kandang dan kami harus bermain bagus.”
“…Anda menang dengan hati, hasrat, tekad, dan bola mati. Saya ingin melihat semuanya setiap hari.”
Komentar Igor Tudor ini menunjukkan dua sisi dari seorang pelatih menjelang laga besar. Di satu sisi, ia secara terbuka mengakui kehebatan luar biasa dari pemain kunci lawan, sebuah bentuk penghormatan yang tulus.
Di sisi lain, ia mencoba membakar semangat timnya sendiri dengan menuntut ‘hati dan hasrat’. Pujiannya untuk Modric bisa jadi adalah cara untuk mempersiapkan para pemainnya secara mental, agar mereka sadar bahwa mereka akan menghadapi seorang juara sejati malam ini.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.