Semua orang bisa melihat AC Milan telah berubah total musim ini. Skala perubahannya mungkin sering diabaikan. Ini bukan sekadar perombakan biasa.
Klub telah membentuk ulang timnya secara fundamental. Harian Tuttosport bahkan menyebut langkah ini sebagai sebuah ‘pengakuan bersalah’ dari manajemen.
Perubahan masif ini menunjukkan bahwa hasil musim lalu tidak bisa diterima.
Fakta yang Tak Terbantahkan: Hanya 9 Pemain Tersisa
Harian Tuttosport menyoroti sebuah fakta yang mencengangkan. Musim lalu, skuad yang dilatih Paulo Fonseca terdiri dari 27 pemain. Setelah eksodus besar-besaran di musim panas, kini hanya sembilan pemain dari skuad tersebut yang tersisa.
Mereka adalah: Maignan, Torriani, Gabbia, Tomori, Pavlovic, Fofana, Loftus-Cheek, Pulisic, dan Leao.

Sebuah ‘Pengakuan Kesalahan’ dari Manajemen
Perubahan drastis ini membuktikan dua hal penting. Pertama, I Rossoneri benar-benar membutuhkan sebuah penataan ulang total. Kedua, manajemen secara tidak langsung telah mengakui beberapa kesalahan mereka.
Kegagalan di musim lalu menjadi pendorong utama dari revolusi besar-besaran ini. Kepergian nama-nama besar seperti Theo Hernandez, Tijjani Reijnders, dan Malick Thiaw menjadi buktinya.
Tekanan Kini Beralih ke Skuad Baru
Setelah melakukan perombakan total, tekanan kini berada di level yang sangat tinggi. Manajemen Il Diavolo Rosso harus membuktikan bahwa semua keputusan mereka benar.
Hasil yang signifikan di atas lapangan sangat dibutuhkan musim ini. Kegagalan tidak lagi bisa ditoleransi setelah investasi dan perubahan sebesar ini.
Dengan melakukan ‘reset’ sebesar ini, manajemen Milan secara efektif telah menghapus semua alibi. Mereka tidak bisa lagi menyalahkan skuad warisan atau kesalahan dari masa lalu.
Bola kini sepenuhnya berada di tangan Igli Tare, Massimiliano Allegri, dan 10 pemain baru mereka. Musim 2025/26 akan menjadi pengadilan sesungguhnya: apakah revolusi besar ini adalah langkah jenius, atau sebuah pertaruhan yang gagal.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.