Berita

Rapor Keuangan AC Milan: Raup €150 Juta dari Penjualan, Belanja Baru Setengahnya

×

Rapor Keuangan AC Milan: Raup €150 Juta dari Penjualan, Belanja Baru Setengahnya

Sebarkan artikel ini
Photo by Alessandro Sabattini/Getty Images

Dengan penjualan besar Malick Thiaw ke Newcastle United yang akan segera rampung, neraca keuangan AC Milan di bursa transfer musim panas ini menunjukkan keuntungan yang luar biasa. Klub dilaporkan telah meraup pendapatan yang menembus rekor baru dari hasil penjualan pemain.

Kondisi finansial yang sehat ini menimbulkan pertanyaan: apakah Rossoneri akan melakukan investasi besar lainnya sebelum bursa transfer ditutup?

Mesin Uang dari Penjualan Pemain

Menurut laporan Sky, musim panas ini dimulai dengan penjualan fantastis Tijjani Reijnders ke Manchester City senilai €55 juta. Angka ini kemudian ditambah dengan €25 juta dari kepindahan Theo Hernandez ke Al-Hilal.

Selain itu, kepergian Emerson Royal, Pierre Kalulu, dan Alvaro Morata juga menghasilkan lebih dari €30 juta. Dengan ditambahnya dana dari penjualan Thiaw, total pendapatan Milan dari penjualan pemain kini telah melampaui €150 juta.

sky milan sales

Belanja yang Masih Terkendali

Di sisi pengeluaran, Milan sejauh ini telah menghabiskan €76 juta. Angka ini berasal dari pembelian Samuele Ricci (€23 juta), Ardon Jashari (€36 juta), dan Pervis Estupinan (€17 juta), sementara Luka Modric dan Pietro Terracciano datang dengan status bebas transfer.

Pembelian Koni De Winter senilai €20 juta akan segera menyusul. Namun, bahkan dengan tambahan tersebut, total belanja Milan masih jauh di bawah total pendapatan mereka.

Menanti Manuver Terakhir

Dengan dana yang melimpah, para penggemar berhak menuntut investasi lebih lanjut dalam tim. Il Diavolo Rosso masih membutuhkan setidaknya satu bek kanan dan satu striker baru untuk melengkapi skuad.

Mengingat keuntungan besar yang telah mereka peroleh, tidak mengherankan jika para fans berharap akan ada satu nama besar lagi yang mendarat di Milanello.

Sebagai catatan penutup, bursa transfer kali ini menjadi bukti nyata pergeseran filosofi klub. Jika di era Berlusconi Milan dikenal sebagai pembeli para bintang, kini di bawah RedBird, mereka telah menjelma menjadi penjual ulung yang mampu menghasilkan keuntungan fantastis.

Ironisnya, keuntungan inilah yang kini dituntut oleh para fans untuk digunakan membeli bintang baru, seolah membawa klub kembali ke siklus kejayaan masa lalu.

Mau mentraktir admin secangkir kopi? Silakan klik link berikut ini: https://trakteer.id/beritamilan. Forza Milan!