AC Milan mengalami kekalahan 2-0 dari Juventus di Stadion Allianz pada Sabtu malam, meninggalkan banyak pertanyaan tentang performa tim dan strategi pelatih baru, Sergio Conceicao. Seperti yang diungkap oleh Gazzetta dello Sport, ada sejumlah masalah mendasar yang perlu segera diatasi oleh Conceicao.
Juventus menunjukkan dominasi yang jelas selama pertandingan, menguasai bola hampir 70% di babak pertama. Meskipun Milan mencatatkan lebih banyak tembakan tepat sasaran (3-1), mereka gagal memanfaatkan peluang yang ada, terhalang oleh penyelamatan dan blok yang baik dari pertahanan Juve.
Kurangnya Identitas Tim
Kekalahan ini menyoroti kurangnya identitas dalam permainan Milan. Dari serangan yang ceroboh hingga pertahanan yang buruk, tim tampak tidak terorganisir dan tidak mampu menampilkan permainan yang solid.
Hanya beberapa serangan balik di babak pertama yang menunjukkan potensi, tetapi secara keseluruhan, Rossoneri kesulitan untuk bertahan di bawah tekanan lawan.

Babak Kedua yang Menyakitkan
Di babak kedua, situasi semakin memburuk bagi Milan. I Rossoneri gagal merebut kembali bola dan tak mampu menciptakan peluang serangan balik, memberikan Juventus kesempatan untuk mengendalikan permainan sepenuhnya.
Gol-gol dari Samuel Mbangula dan Timothy Weah menegaskan keretakan di lini belakang Milan, menunjukkan bahwa efek awal dari kepemimpinan Conceicao mulai memudar.
Langkah Mundur dan Kebutuhan untuk Perubahan
Kekalahan ini membuat Milan terlihat seperti telah mengambil dua langkah mundur. Untuk mengatasi masalah ini, tim perlu melakukan evaluasi mendalam dan mungkin merombak formasi mereka.
Bursa transfer Januari bisa menjadi momen penting bagi Milan untuk memperkuat skuad dan memperbaiki kekurangan yang ada.
Para penggemar kini khawatir bahwa Milan telah beralih dari kecerobohan di bawah Paulo Fonseca ke pragmatisme yang tidak memuaskan di bawah Conceicao.
Dengan tantangan yang semakin besar, Milan harus segera menemukan solusi untuk kembali ke jalur kemenangan dan membangun kepercayaan diri tim.