Derby antara Inter dan AC Milan selalu menyajikan banyak sub-plot menarik yang melibatkan para protagonis di lapangan. Seperti yang dilaporkan La Gazzetta dello Sport pagi ini, laga ini memiliki atmosfer persahabatan yang unik dan berbeda dibandingkan derby panas lainnya di Italia.
Legenda Paolo Maldini pernah menjelaskan kepada Alessandro Nesta bahwa di Milan, pemain boleh berteman dengan lawan secara terbuka. Namun, ada satu aturan tak tertulis yang sakral: saat peluit berbunyi dan berada di lapangan, tidak ada belas kasihan dan tidak ada tawanan.
Koneksi Prancis dan Kroasia
Nuansa persahabatan kental terasa di antara para pemain asing, seperti Petar Sucic dan Luka Modric yang sama-sama berasal dari Kroasia. Meski terpaut usia 18 tahun, kedua rekan senegara ini sering menghabiskan waktu bersama menjelajahi kota mode.
Sementara itu, aroma markas Timnas Prancis sangat terasa lewat hubungan erat Marcus Thuram, Mike Maignan, dan Adrien Rabiot. Mereka telah bersahabat jauh sebelum tiba di Milan, sering bertukar pesan lucu, namun siap saling sikut selama 90 menit demi gengsi klub.
Saudara di Tengah Rivalitas
Hubungan yang paling menarik perhatian publik adalah antara Alexis Saelemaekers dan Hakan Calhanoglu yang tetap harmonis meski sang gelandang membelot ke rival. Saelemaekers bahkan pernah memeluk Calhanoglu di tengah lautan cemoohan fans saat derby, membuktikan ikatan mereka layaknya saudara kandung.
Di sisi lain, para pemain lokal seperti Matteo Gabbia dan Davide Bartesaghi juga menjaga rasa hormat dengan kompatriot mereka di Inter seperti Bastoni dan Barella. Meski persaingan fisik di lapangan akan sangat brutal, nilai-nilai sportivitas dan persahabatan di luar lapangan tetap menjadi pondasi utama Derby della Madonnina.
Dukung situs ini agar tetap eksis dengan cara KLIK DI SINI. Sekecil apa pun donasi Anda akan sangat berarti bagi kami.





