Pelatih terbaik mampu menciptakan solusi di saat yang tak terduga. Hal itu tentu berlaku untuk Massimiliano Allegri. Pelatih AC Milan ini dikenal dengan keberaniannya dalam bereksperimen. Ia seringkali mengubah posisi pemain secara drastis, dan seringkali berhasil.
Kini, misi terbarunya adalah mengubah Rafael Leao menjadi seorang striker sejati.
Eksperimen yang Berbuah Manis
Sepanjang kariernya, Allegri telah melakukan banyak inovasi taktik yang brilian. Beberapa di antaranya bahkan menjadi kunci kesuksesan timnya. Laporan dari La Gazzetta dello Sport merangkum beberapa yang paling terkenal.
- Mario Mandzukic sebagai Winger Kiri (Juventus): Pada musim 2016-17, Allegri secara mengejutkan menempatkan Mandzukic, seorang striker murni, di posisi sayap kiri dalam formasi 4-2-3-1. Hasilnya? Juventus mencapai final Liga Champions.
- Emre Can sebagai Bek Tengah (Juventus): Dalam comeback bersejarah melawan Atlético Madrid, Allegri menempatkan Emre Can sebagai salah satu dari tiga bek. Kemampuan Can dalam membawa bola membantu Juve memecah tekanan lawan. Can sendiri menyebutnya ‘langkah brilian dari seorang pemain catur sejati’.
- Kevin-Prince Boateng sebagai Trequartista (Milan): Di musim perebutan Scudetto 2010-11, Allegri mengubah Boateng dari gelandang agresif menjadi gelandang serang di belakang Ibrahimovic. Eksperimen ini menjadi salah satu kunci utama gelar juara.
Eksperimen Lain yang Patut Dicatat
Selain tiga di atas, ada beberapa eksperimen lain yang menunjukkan fleksibilitas taktik Allegri.

- Stefano Sturaro sebagai Bek Sayap (Juventus): Diuji pertama kali saat melawan Barcelona di Camp Nou.
- Dani Alves sebagai Winger (Juventus): Ditempatkan lebih maju dalam formasi 4-2-3-1, berbeda dari posisi aslinya.
- Arturo Vidal sebagai Trequartista (Juventus): Pemain Cile ini dimainkan 12 kali di belakang striker dan tampil meyakinkan.
- Kevin Constant sebagai Bek Kiri (Milan): Diubah dari posisi aslinya sebagai gelandang menjadi bek kiri.
Misi Terbaru: Transformasi Rafael Leao

Kini, Allegri memiliki misi baru yang paling menantang. Ia ingin mengubah Rafael Leao menjadi seorang striker murni. Upaya ini belum sepenuhnya berhasil. Leao masih kesulitan bermain membelakangi gawang. Allegri pun tidak ragu untuk memberikan kritik keras. Transformasi ini tidak akan mudah, namun sang pelatih yakin akan potensinya.
Anekdot tentang berbagai eksperimen taktis Massimiliano Allegri ini adalah bukti dari kejeniusannya. Ia bukan pelatih yang terpaku pada satu sistem. Ia melihat pemain bukan dari posisi di atas kertas, melainkan dari karakteristik yang bisa ia manfaatkan.
Proyek Rafael Leao adalah tantangan terbesarnya saat ini. Jika ia berhasil, ini mungkin akan menjadi mahakarya taktisnya yang paling dikenang di Il Diavolo Rosso.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di Beritamilan.com.