Berita AC Milan – Juara Serie A, AC Milan, memulai musim dengan kemenangan telak atas Udinese dengan skor 4-2. Pasukan Stefano Pioli tidak memulai dengan baik ketika Rodrigo Becao menempatkan bola melewati Mike Maignan di menit ke-2.
Namun Milan sanggup bereaksi cepat dan tegas sehingga menghasilkan kemenangan yang nyaman di pertandingan Serie A pertama musim ini.
Berikut adalah 5 poin yang dapat kita lihat dalam laga AC Milan vs Udinese kemarin.
1. Siapa yang butuh striker?
Beberapa penggemar Milan khawatir bahwa klub tidak ingin mendatangkan penyerang baru menyusul perpanjangan kontrak Zlatan Ibrahimovic hingga 2023. Pemain asal Swedia itu pulih dari cedera dan akan kembali beraksi pada Januari.
Divock Origi telah bergabung dengan tim sebagai bebas agen dari Liverpool musim panas ini tetapi berlatih terpisah dari grup selama beberapa minggu karena cedera yang diderita musim lalu. Pertanyaannya adalah: akankah Origi, Olivier Giroud dan Ante Rebic memberikan gol yang cukup untuk Diavolo?
Pemain internasional Kroasia itu memberikan jawaban yang meyakinkan kemarin, mencetak dua gol penentu melawan Udinese. Dia memainkan peran sebagai penyerang tengah yang tidak biasa.
Rebic banyak bergerak di area sepertiga akhir tetapi mematikan di depan gawang. Pemain Kroasia itu digantikan di babak kedua, menerima tepuk tangan meriah yang memang layak untuk ia terima.
2. Penalti yang bisa diperdebatkan
Rossoneri mencetak gol penyeimbang dari titik putih melalui Theo Hernandez. Davide Calabria mendapat penalti karena ia dilanggar oleh Brandon Soppy, yang mencoba memblok tembakan lemah dari kapten Milan. Itu adalah insiden kontroversial pertama musim ini di Serie A.
Pierpaolo Marino dan Andrea Sottil tidak menyembunyikan rasa frustrasi mereka di depan kamera setelah peluit akhir berbunyi bahwa penalti untuk Rossoneri ‘tidak ada’. Tapi apakah itu keputusan yang tepat? ? Ini bisa diperdebatkan dan mudah untuk mengubah pendapat saat sudut tayangan ulang berubah.
Apakah itu pengubah permainan? Mungkin tidak. Itu datang lebih awal dan Milan menciptakan peluang yang cukup untuk menegaskakan kemenangan mereka atas tamunya.
3. Kesengsaraan defensif
Rossoneri kebobolan dua gol identik di babak pertama. Dua umpan silang, dua sundulan dengan bek Milan hanya sanggup menatap lawan mereka menanduk bola. Terlalu mudah bagi Becao dan Adam Masina untuk membobol gawang Milan, sementara semua orang di kotak penalti Milan sepertinya hanya sanggup menontonnya.
Tentunya, Pioli memperingatkan pemainnya atas hal itu di paruh babak pertama dan bukan kebetulan bahwa Rossoneri tidak mengambil risiko lebih banyak di babak kedua.
Udinese hanya punya satu tembakan tepat sasaran di paruh kedua pertandingan dan pertahanan Milan terlihat solid seperti musim lalu. Rossoneri hanya kebobolan 11 gol dalam 20 pertandingan pada 2022 dan memiliki pertahanan yang solid akan sangat penting untuk mempertahankan gelar.
4. Para debutan
Para fans Milan di San Siro tampak menyambut hangat semua pemain barunya. Sebelum kick-off, penyiar stadion menyoroti bahwa Charles De Ketelaere, Divock Origi, Yachine Adli dan Tommaso Pobega berada di San Siro ‘untuk pertama kalinya’ dan lebih dari 70.000 penggemar di dalam stadion membuat mereka merasa seperti di rumah sendiri sejak awal.
Secara keseluruhan, suasananya sangat mengesankan seperti yang Anda harapkan ketika sang juara bermain di musim pertama mereka di kandang. De Ketelaere, Origi dan Pobega akhirnya melakukan debut mereka dari bangku cadangan di babak kedua dan mantan bintang muda Club Brugge itu tampil cukup mengesankan untuk kualitas dan kecepatannya.
CDK membuat pilihan yang cerdas dan sederhana tetapi selalu sangat efektif. Akan menarik untuk melihat bagaimana dia akan berkembang di bawah Pioli musim ini.
5. Leao mencari konsistensi
Pemain Sepak bola Portugal itu telah menjadi salah satu idola para fans Rossoneri, dan memang seharusnya begitu. Dia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A pada 2021-22 dan memiliki peran yang menentukan dalam kemenangan gelar Milan musim lalu.
Rafael Leao tampaknya telah berkembang lebih jauh secara fisik tetapi tidak benar-benar bersinar melawan Udinese kemarin. Dia memiliki beberapa peluang dari luar kotak penalti, tetapi tidak benar-benar meninggalkan jejaknya seperti di paruh kedua musim lalu.
Sebenarnya hal itu bisa dimengerti karena ini masihlah awal musim, tetapi jika dia berhasil membuat perbedaan meski hanya 15 menit di setiap pertandingan, akan menjadi lebih mudah bagi AC Milan untuk memenangkan pertandingan secara konsisten di Italia dan Eropa.