AC Milan memasuki laga melawan Pisa sebagai favorit berat, bahkan di tengah krisis cedera. Tiga poin penuh diharapkan, namun mereka harus puas hanya dengan satu poin. Kemenangan susah payah melawan Fiorentina seharusnya menjadi peringatan, tetapi hasil imbang 2-2 ini tetap terasa mengejutkan.
Milan tampil baik di babak pertama dan seharusnya bisa mencetak lebih dari satu gol. Namun, mereka kehilangan kendali yang berakibat dua gol bagi tim tamu. Pada akhirnya, Milan harus berjuang keras dan diselamatkan oleh gol penyeimbang Zachary Athekame di menit ke-93.
Malam itu sangat mengecewakan, dan berikut adalah lima hal yang kita pelajari dari pertandingan tersebut.
1. Leao Membaik, Tapi Belum Cukup Ganas

Pemain internasional Portugal itu kembali mencetak gol indah dari luar kotak penalti, melanjutkan tren positifnya setelah laga melawan Fiorentina. Ia jelas sedang memulihkan performa terbaiknya pasca cedera.
Namun, setelah itu performanya sedikit menurun. Puncaknya, saat skor 1-1 di babak kedua, tendangannya dari jarak dekat hanya membentur tiang gawang. Itu menjadi kegagalan krusial. Leao memang meningkat dalam mencetak gol, tetapi sebagai pemain nomor 10, ia diharapkan bisa mengemban tanggung jawab lebih besar untuk ‘membunuh’ pertandingan.
2. Kesalahan Lini Pertahanan yang Aneh

Milan tampil brilian dalam bertahan dalam beberapa pekan terakhir, sehingga kebobolan dua gol melawan tim seperti Pisa terasa sangat aneh. Situasinya mirip dengan laga pembuka melawan Cremonese.
Gol pertama Pisa lahir dari penalti yang tidak beruntung, tetapi ceroboh, oleh Koni De Winter. Pada gol kedua, Athekame terlalu mudah kehilangan pemainnya, membuat Strahinja Pavlovic dalam posisi sulit, sementara Matteo Gabbia tampak dilanggar dalam prosesnya. Ini adalah frustrasi besar melawan tim yang seharusnya bisa mereka atasi.
3. Absennya Rabiot dan Pulisic Sangat Terasa

Tanpa Adrien Rabiot, lini tengah jelas kehilangan sesuatu. Samuele Ricci tampil agak terlalu lambat dan jinak. Dengan Rabiot, Milan memiliki lebih banyak bakat, kekuatan lari, dan kemampuan duel udara.
Christian Pulisic juga sangat dirindukan. Christopher Nkunku gagal memberikan dampak dari bangku cadangan dan menyia-nyiakan peluang bagus. Tanpa dua pilar ini, Milan memang pincang, meskipun seharusnya mereka tetap bisa memenangkan pertandingan jika lebih tenang di depan gawang.
4. Duo Lini Depan yang Mengecewakan

Dua pemain mendapat sorotan tajam atas performa buruk mereka: Santiago Gimenez dan Alexis Saelemaekers.
- Santiago Gimenez: Seperti yang telah disebutkan, pemain Meksiko ini nyaris tidak memberikan dampak apa pun. Ia kesulitan membuat kesan saat menguasai bola dan berulang kali gagal memposisikan dirinya dengan baik untuk menyambut umpan silang matang, termasuk dari Bartesaghi.
- Alexis Saelemaekers: Pemain Belgia ini memang membuat beberapa momen dengan dribelnya, satu umpan silang bagus ke Leao, dan satu tembakan jarak jauh. Namun, ia sangat tidak klinis di saat-saat terakhir. Puncaknya, ia membuang peluang emas untuk memenangkan laga dengan tendangan terakhir pertandingan, yang gagal menemui sasaran dari jarak dekat.
5. Kurangnya Konsentrasi Harus Segera Diperbaiki

Massimiliano Allegri diyakini akan segera mengatasi hal ini. Luka Modric juga tampak sangat tidak senang di pinggir lapangan. Tim ini membutuhkan mentalitas pemenang yang lebih kuat.
Tadi malam, Rossoneri membuka skor sejak awal dan seharusnya mengunci kemenangan. Namun, mereka justru tampil seolah puas dengan keunggulan satu gol. Di babak kedua, konsentrasi mereka langsung hilang dan mereka jelas dihukum karena kenaifan itu. Pertandingan seperti inilah yang akan menentukan posisi Milan di klasemen pada bulan Mei nanti.
Hasil imbang ini terasa seperti kekalahan, dan gol telat Athekame hanya menutupi masalah yang lebih besar. Allegri dan Modric punya pekerjaan rumah besar untuk menanamkan insting ‘pembunuh’ pada tim ini, terutama saat melawan tim yang di atas kertas lebih lemah.
Terus ikuti perkembangan dan berita AC Milan terbaru hanya di situs Beritamilan.com.





