Berita AC Milan – AC Milan mengamankan kemenangan penting 2-1 atas rival sekotanya, Inter Milan, dalam Derby della Madonnina yang berlangsung sengit. Kemenangan ini membawa kedua klub berada di posisi kelima dan keenam dengan jumlah poin dan pertandingan yang sama.
Lebih dari sekadar hasil akhir, kemenangan ini membawa angin segar bagi Milan yang sebelumnya mengalami enam kekalahan beruntun dalam derby, dan memberi pelatih Paulo Fonseca napas lega setelah berada di bawah tekanan berat.
Berikut adalah lima hal yang dapat kita pelajari dari kemenangan AC Milan atas Inter di laga derby Della Madoninna kemarin:
1. Taktik Fonseca Berjalan Sempurna
Setelah beberapa pertandingan dengan performa mengecewakan, Paulo Fonseca akhirnya menunjukkan visi taktiknya dengan sempurna. Milan bermain dengan formasi 4-2-4 yang agresif, dengan Alvaro Morata berperan sebagai penyerang kedua yang turun lebih dalam untuk membantu transisi permainan.
Di lini tengah, Youssouf Fofana berperan dalam menjaga keseimbangan dengan tugas bertahan, sementara Tijjani Reijnders menjadi motor serangan yang terus-menerus mengobrak-abrik rapatnya lini tengah Inter.
Lini belakang yang sempat diragukan juga tampil solid, terutama setelah keputusan Fonseca untuk menggantikan Strahinja Pavlovic dengan Matteo Gabbia, yang kemudian mencetak gol kemenangan. Secara keseluruhan, taktik ini memberikan stabilitas dan kepercayaan diri bagi Milan di pertandingan besar ini.
2. Matteo Gabbia: Pemain Terbaik di Laga Ini
Matteo Gabbia menjadi bintang dalam pertandingan ini dengan penampilannya yang luar biasa di lini belakang dan menjadi pencetak gol kemenangan pada menit ke-89.
Bek muda Italia ini tampil tenang dan efektif dalam bertahan, melakukan beberapa intersepsi dan tekel penting. Gol sundulannya menjadi momen puncak dan membuktikan bahwa Gabbia layak mendapatkan lebih banyak waktu bermain di masa mendatang.
3. Dominasi Reijnders di Lini Tengah
Tijjani Reijnders menjadi mesin permainan Milan di lini tengah. Dengan dribel yang mulus dan kemampuan membaca permainan, pemain berdarah Indonesia ini mengendalikan tempo dan menciptakan beberapa peluang berbahaya, termasuk umpan silang yang berujung pada gol Gabbia.
Selain itu, Reijnders juga berperan penting dalam fase bertahan, membuktikan bahwa ia adalah salah satu pemain paling berpengaruh dalam skuat Milan saat ini.
4. Performa Naik Turun dari Lini Serang
Di lini depan, performa Rafael Leao sedikit mengecewakan, terutama di babak pertama. Leao tampak kesulitan menguasai bola dan tidak banyak berkontribusi dalam alur serangan. Meski lebih terlibat di babak kedua, kurangnya urgensi dan penyelesaian peluang membuat performanya kurang maksimal.
Sementara itu, Christian Pulisic mencetak gol solo brilian yang membuka keunggulan Milan, meskipun kontribusinya menurun di babak kedua. Alvaro Morata dan Tammy Abraham juga bekerja keras dalam tekanan tinggi dan transisi serangan, meski Abraham gagal memanfaatkan peluang emas di menit-menit akhir.
5. Emerson Royal dan Fofana Masih Perlu Peningkatan
Emerson Royal dan Youssouf Fofana tampil solid sepanjang pertandingan, namun keduanya juga berperan dalam gol penyeimbang Inter. Fofana yang seharusnya membantu memotong bola dari Lautaro Martinez terlihat terlambat dalam respons, sementara Emerson sedikit lalai dalam menjaga pergerakan lawan.
Meski begitu, kedua pemain tetap memberikan kontribusi positif secara keseluruhan dan bisa memperbaiki kesalahan mereka di laga mendatang.
Kesimpulan
Kemenangan ini memberikan AC Milan momentum penting untuk bangkit setelah start musim yang sulit. Taktik Fonseca akhirnya terlihat jelas dan efektif, membawa stabilitas di semua lini. Kini, Rossoneri dihadapkan pada tugas besar untuk membangun konsistensi dan melanjutkan tren positif ini di pertandingan berikutnya.