5 Hal yang Dapat Kita Pelajari dari Kekalahan AC Milan atas Liverpool

Alvaro Morata
Photo: acmilan.com

Berita AC Milan – AC Milan kembali menelan kekalahan dalam laga perdana Liga Champions musim 2023/2024 setelah kalah 3-1 dari Liverpool di San Siro. Kekalahan ini memperburuk situasi Paulo Fonseca, yang harus segera mencari solusi sebelum laga derby melawan Inter akhir pekan ini.

Meski sempat unggul cepat lewat gol Christian Pulisic, Milan tak mampu mempertahankan keunggulan. Liverpool membalas dengan tiga gol melalui Ibrahima Konate, Virgil van Dijk, dan Dominik Szoboszlai, yang memastikan kemenangan bagi tim tamu. Berikut beberapa poin penting yang dapat diambil dari laga ini:

1. Taktik Milan Mengecewakan

Strahinja Pavlovic
Photo: acmilan.com

Dua gol pertama Liverpool terjadi dari bola mati, menunjukkan kelemahan Milan dalam bertahan. Tak ada pemain yang menjaga Konate dan Van Dijk, dua pemain Liverpool yang dikenal kuat dalam duel udara. Taktik zonal marking yang diterapkan Fonseca tak efektif menghadapi ancaman tersebut.

Setelah gol pertama, Milan tidak menunjukkan reaksi signifikan dan justru kebobolan gol serupa. Masalah lain muncul di lini belakang, di mana kecerobohan pemain Milan dalam memainkan bola dari area pertahanan mengakibatkan situasi berbahaya.

Taktik menyerang Milan juga gagal menembus pertahanan Liverpool. Rafael Leao dan Theo Hernandez kesulitan memberikan dampak signifikan, sementara bola sering kali hanya berputar tanpa ada penetrasi berbahaya.

2. Kurangnya Kepemimpinan di Lapangan

Photo: acmilan.com

Milan tampaknya mengalami krisis kepemimpinan. Davide Calabria sebagai kapten tidak mampu mengorganisir lini belakang dengan baik. Di sisi kanan, ia kerap gagal menjaga pemain lawan dan bertanggung jawab atas pelanggaran yang mengawali gol penyeimbang Liverpool.

Theo Hernandez lebih baik dalam bertahan, namun masih belum cukup untuk menghentikan serangan Liverpool. Sementara itu, Rafael Leao terlihat tidak konsisten dan sering kali terisolasi. Sepanjang laga, ia hanya sesekali menunjukkan kecepatannya, tetapi gagal memberikan ancaman nyata.

Milan tampaknya masih kekurangan pemimpin yang mampu memotivasi dan mengorganisir tim di lapangan, terutama dalam situasi sulit seperti melawan Liverpool.

3. Duo Penyerang yang Belum Maksimal

Photo: acmilan.com

Alvaro Morata tampil baik dengan etos kerja yang tinggi dan memberikan assist bagi gol Pulisic. Penampilan ini melanjutkan performa impresifnya di awal musim, di mana ia mencetak 4 gol dan memberikan 2 assist dalam 7 pertandingan di Serie A.

Namun, setelah masuknya Tammy Abraham di babak kedua, lini depan Milan masih kesulitan mendapatkan suplai bola. Abraham yang tampil impresif dalam kemenangan melawan Venezia juga tidak banyak mendapat peluang.

Kedua penyerang ini memiliki potensi besar, namun kurangnya dukungan dari lini tengah dan sayap membuat mereka tidak bisa menampilkan permainan terbaiknya.

4. Tomori Menjadi Cahaya di Lini Pertahanan

Photo: acmilan.com

Meski Milan kebobolan tiga gol, Fikayo Tomori tampil solid dan melakukan beberapa tekel krusial. Ia menjadi salah satu pemain yang berusaha keras menghentikan gempuran Liverpool. Walau terlibat dalam kebobolan gol pertama, tidak adil menyalahkannya sepenuhnya. Sebaliknya, Tomori kerap kali menyelamatkan AC Milan dari situasi yang lebih buruk.

Strahinja Pavlovic, rekan setimnya di lini belakang, mengalami malam yang buruk. Pemain Serbia ini beberapa kali salah mengoper, bahkan nyaris memberikan gol ketiga bagi Liverpool. Ketidakpastian di lini belakang menjadi masalah besar bagi Milan yang harus segera diperbaiki.

5. Kemunduran Sejak 2022

Paulo Fonseca
Photo: www.acmilan.com

Setelah meraih gelar Scudetto pada 2022, AC Milan tampaknya mengalami kemunduran. Penjualan pemain kunci seperti Franck Kessie dan Sandro Tonali tanpa pengganti yang setara menjadi penyebab utama. Sebaliknya, Milan memilih pemain muda dengan harga lebih terjangkau yang belum sepenuhnya mampu mengangkat performa tim.

Keputusan manajemen untuk merekrut Fonseca, ketimbang pelatih berpengalaman seperti Antonio Conte atau Thiago Motta, juga menuai kritik. Padahal, dengan skuad yang secara teori cukup kuat, Milan seharusnya mampu bersaing lebih baik di level domestik maupun Eropa.

Penutup: Waktu Fonseca Makin Terbatas

Kekalahan dari Liverpool menambah tekanan bagi Paulo Fonseca. Dengan laga derby melawan Inter di depan mata, posisinya semakin terancam. Jika tidak ada perubahan signifikan dalam waktu dekat, manajemen Milan mungkin akan mengambil langkah drastis untuk mengganti pelatih.

Pos terkait