Saat ini, AC Milan seolah telah melakukan segalanya namun pada saat yang sama juga belum melakukan apa pun pada bursa transfer musim panas ini. Di tengah perombakan besar, arah strategi klub masih menjadi tanda tanya besar.
Tentu saja, I Rossoneri akan membutuhkan waktu selama beberapa bulan ke depan untuk membentuk tim yang utuh. Bagaimanapun juga, Direktur Olahraga Igli Tare dan pelatih kepala Massimiliano Allegri baru saja masuk, mewarisi sisa-sisa dan masalah dari tiga manajer sebelumnya.
Lihat saja kondisi tim di awal bursa transfer, di mana lima pemain bintang Rossoneri berada dalam ancaman hengkang. Dengan Tijjani Reijnders yang telah pergi, serta ketidakpastian masa depan Mike Maignan, Theo Hernandez, Christian Pulisic, dan Rafael Leão, sebuah “reset” total memang harus dilakukan.
Banjir Rumor dan Target yang Beragam
Dalam kurun waktu tujuh hari terakhir saja, ada kaitan dengan 40 pemain berbeda yang dihubungkan dengan AC Milan. Ya, Anda tidak salah dalam membacanya, 40 nama pemain.
Tentu saja, dengan klub sebesar Il Diavolo Rosso dan proyek pengaturan ulang besar-besaran yang sedang berlangsung, akan selalu ada banyak tautan ke pemain yang berbeda. Namun, jumlah ini tetap terasa sangat mengejutkan dan masif bagi klub mana pun.
Mari kita perhitungkan ini lebih jauh. Milan telah dikaitkan dengan delapan penjaga gawang, lima bek kiri, tujuh gelandang tengah, dan sembilan penyerang tengah.
Kebutuhan akan striker baru dapat dimengerti, mengingat keinginan Massimiliano Allegri untuk mendatangkan penyerang tingkat atas untuk menantang posisi Santiago Gimenez. Namun, musim panas ini tentu saja terasa lebih seperti sebuah kekacauan yang tidak terorganisir daripada sebuah dorongan yang nyata dan terfokus untuk mengejar beberapa target utama.
Misalnya, mari kita lihat departemen penyerang. Ada banyak sekali tautan ke profil pemain yang sangat berbeda, dari bintang mahal seperti Dušan Vlahović hingga opsi yang lebih terjangkau seperti Lorenzo Lucca.
Meskipun sebuah klub perlu untuk mencakup semua kemungkinan, saat ini ada kesulitan untuk memahami apa sebenarnya profil spesifik yang diinginkan oleh klub.

Kebutuhan Akan Kejelasan dan Pelajaran dari Masa Lalu
Dalam 40 nama yang beredar tersebut, memang ada beberapa nama yang lebih sering dikaitkan daripada yang lain. Misalnya, Dušan Vlahović yang menjadi topik hangat, atau Vanja Milinkovic-Savic yang laporannya lebih konkret.
Meski begitu, tetap ada sedikit perasaan kacau dengan situasi ini, karena berbagai langkah yang berbeda bisa saja sama-sama berhasil dieksekusi. Kita bisa kembali ke musim panas lalu, ketika Rossoneri sangat menginginkan Youssouf Fofana dan pada akhirnya berhasil mencapai kesepakatan untuk target nomor satu mereka.
Sejauh ini, tampaknya belum ada target dengan status “nomor satu” yang sama jelasnya untuk posisi manapun pada musim panas ini. Meskipun ini memang masih merupakan tahap awal, sehingga hal ini masih bisa dimaafkan.
Dari luar, posisi-posisi yang dibutuhkan oleh Milan sudah sangatlah jelas. Bek kiri adalah sebuah keharusan, bek kanan juga sangat dibutuhkan, seorang gelandang lain akan sangat membantu, dan satu striker lagi harus datang.
Namun, setidaknya untuk saat ini, tampaknya tidak ada kejelasan dengan pemilihan pemain secara spesifik. Pihak klub juga tidak dapat terus menahan diri pada target tertentu yang sudah tidak menunjukkan minat untuk pindah, seperti dalam kasus Adrien Rabiot.
Gambaran Umum
Pameran bursa transfer baru saja dibuka, jadi tentu saja, masih ada banyak waktu untuk berbagai perubahan. Allegri dan Tare juga baru saja masuk, jadi sedikit kekacauan di awal tentu bisa dimaklumi.
Namun, klarifikasi mengenai target prioritas harus segera dilakukan. Skuad harus segera disusun, dan segalanya tidak boleh ditunda lagi seperti yang terjadi musim lalu, yang kita semua tahu bagaimana hasilnya.
Meskipun mercato dimaksudkan untuk menjadi sedikit kegilaan, demi kebaikan semua orang, akan lebih baik jika segera ada sedikit ketertiban dan kejelasan dalam strategi Milan.
Perspektif Penulis:
Analisis ini dengan tepat menangkap perasaan “angin puyuh” yang dialami para penggemar AC Milan. Di satu sisi, aktivitas tinggi menunjukkan keseriusan manajemen baru di bawah Massimiliano Allegri dan Igli Tare. Di sisi lain, banyaknya nama dengan profil yang sangat beragam menciptakan kesan kurangnya fokus yang jelas.
Perbandingan dengan perburuan Youssouf Fofana musim lalu sangat relevan; saat itu ada target yang jelas. Musim ini, meskipun posisi yang dibutuhkan jelas, nama spesifik yang menjadi “target nomor satu” masih kabur. Para penggemar tentu berharap “kekacauan” ini segera berubah menjadi serangkaian tindakan yang terarah dan konkret, karena pelajaran dari musim 2024-2025 adalah bahwa penundaan dalam membangun tim akan berakibat fatal.
Terus setia bersama kami di Beritamilan.com untuk mendapatkan update berita AC Milan yang diulas secara lebih mendalam setiap harinya.