Pelatih kepala AC Milan, Sergio Conceicao, mengakui bahwa dirinya bertanggung jawab atas 25 menit awal yang buruk dalam pertandingan melawan Fiorentina, yang berakhir dengan hasil imbang 2-2.
Dalam pertandingan Serie A tersebut, Milan kembali menunjukkan pola yang sering terlihat sejak kedatangan Conceicao: awal yang lambat di babak pertama, diikuti oleh kebangkitan dramatis di babak kedua.
Jalannya Pertandingan
- Babak Pertama:
- Gol bunuh diri Malick Thiaw memberikan keunggulan awal bagi Fiorentina.
- Moise Kean menggandakan keunggulan tim tamu dengan tendangan voli dari jarak dekat.
- Babak Kedua:
- Tammy Abraham mencetak gol untuk memperkecil ketertinggalan, gol keduanya dalam dua pertandingan terakhir.
- Luka Jovic menyamakan kedudukan, menyelamatkan Milan dari kekalahan di San Siro.
Meski kedua tim memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan, pada akhirnya mereka harus puas berbagi poin.
Komentar Sergio Conceicao
Kesalahan di Lini Belakang
Conceicao mengakui adanya kekurangan di lini pertahanan:
“Ada beberapa kesalahan individu, tetapi tidak hanya di lini pertahanan. Ada beberapa perilaku yang kami coba perbaiki, yang sedang kami perbaiki. Ada gol seperti itu di Naples juga.
“Di lini depan, kami juga membuang terlalu banyak peluang. 20-25 menit pertama tidak berjalan seperti yang kami inginkan, tetapi orang yang bertanggung jawab adalah saya, karena saya pelatihnya.”

Sinyal Positif
Meskipun awal pertandingan mengecewakan, Conceicao merasa timnya menunjukkan tanda-tanda positif:
“Ini adalah pertandingan ketiga dalam enam hari dan tim memberi saya sinyal. Melawan Inter selama 90 menit dan lebih, kami bermain seimbang. Kualitas adalah serangkaian karakteristik yang harus dimiliki pemain, Anda juga membutuhkan kepribadian yang tepat untuk memasuki permainan.”
Keputusan Mengganti Musah
Conceicao menjelaskan alasan mengeluarkan Musah di babak pertama:
“Dia bermain sangat baik dalam latihan, tidak ada alasan untuk tidak bermain. Saya kemudian mengerti bahwa dia tidak bermain [dengan baik], tetapi itu terjadi, ada permainan yang berjalan seperti ini.”
Penilaian Performa Theo Hernandez
Conceicao memuji kemampuan ofensif Theo Hernandez, tetapi juga menyoroti pentingnya perlindungan di lini belakang:
“Di level ofensif, kita semua mengakui kualitasnya yang hebat, ia berhasil menciptakan kesulitan bagi lawan. Seperti semua bek sayap, dengan pertahanan lima orang ia akan lebih terlindungi. Melawan Inter, misalnya, kami memiliki pemain kelima yang bertahan.”
Analisis
Pertandingan melawan Fiorentina kembali menunjukkan pola yang menjadi ciri khas Milan di bawah Conceicao: awal yang lambat, kesalahan di lini belakang, tetapi juga semangat juang yang tinggi untuk bangkit.
Meskipun hasil imbang ini memberikan satu poin, Milan perlu memperbaiki konsistensi mereka, terutama di awal pertandingan, jika ingin bersaing di papan atas Serie A musim ini. Conceicao juga harus menemukan solusi untuk mengurangi kesalahan individu di lini belakang, sekaligus memaksimalkan peluang yang diciptakan di lini depan.
Dengan jadwal yang padat dan tekanan yang terus meningkat, Conceicao harus segera menemukan formula yang tepat untuk membawa Milan kembali ke jalur kemenangan.