Lebih Longgar dari FFP, Yuk Pahami Aturan UEFA tentang FSCLR

UEFA
Photo: UEFA

Berita AC Milan – Hallo semuanya, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang aturan baru pengganti FFP sepak bola terbaru. Apa itu FFP? FFP atau Financial Fair Play adalah sebuah regulasi keuangan untuk klub sepak bola yang diterapkan oleh UEFA (Union of European Football Associations) sejak 2011.

Tujuan dari FFP adalah untuk menjaga keseimbangan neraca keuangan klub-klub Eropa dan mencegah praktik belanja pemain yang berlebihan atau tidak rasional. Namun, seiring perkembangan industri sepak bola dan dampak pandemi COVID-19, UEFA merasa perlu untuk mereformasi aturan FFP dan menggantinya dengan aturan baru yang disebut Financial Sustainability and Club Licensing Regulations (FSCLR).

Aturan baru tersebut akan mulai berlaku pada Juni 2022 dan memberikan waktu tiga tahun bagi klub-klub Eropa untuk mengimplementasikannya. Lalu, apa saja perbedaan antara FFP dan FSCLR? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.

Perbedaan Antara FFP dan FSCLR

Cardinale, Zhang
Cardinale, Zhang

Salah satu perbedaan utama antara FFP dan FSCLR adalah batas pengeluaran yang diizinkan bagi klub-klub Eropa. Dalam FFP, klub hanya boleh menghabiskan 5 juta Euro lebih banyak dari yang mereka peroleh dalam penilaian selama tiga tahun.

Batas itu bisa ditambah menjadi 30 juta Euro jika ditanggung oleh pemilik klub atau pihak terkait. Selain itu, jumlah kerugian yang ditoleransi hanya sebesar 30 juta Euro selama tiga tahun.

Sedangkan dalam FSCLR, klub boleh membelanjakan 90 persen dari pendapatan mereka pada musim 2023/24, kemudian jumlah itu turun menjadi 80 persen pada musim 2024/25, dan kemudian menjadi 70 persen saja di musim berikutnya.

Penerapan aturan ini dilakukan secara bertahap agar klub-klub bisa beradaptasi. Nantinya, diharapkan bisa tercipta keseimbangan finansial dengan mengontrol pengeluaran yang meliputi gaji, biaya transfer, hingga komisi agen.

Untuk klub-klub yang berada dalam kondisi keuangan yang sehat, mereka akan diizinkan UEFA untuk menghabiskan 9 juta Euro lebih banyak dari batas yang dibolehkan. Jumlah kerugian yang ditoleransi pun meningkat, kini menjadi 60 juta Euro dalam tiga tahun.

Aturan baru ini dinilai akan menguntungkan klub-klub dengan pendapatan yang lebih besar. FSCLR memang diusung untuk menjaga keseimbangan neraca keuangan klub, bukan untuk menipiskan gap antara klub kaya dan klub kecil.

Sanksi Bagi Klub yang Melanggar Aturan Baru

Agnelli Juventus
Photo by Chris Ricco/Getty Images

Meski lebih longgar dari FFP, FSCLR tetap akan memberikan sanksi bagi klub yang melanggar aturan baru tersebut. Sanksi yang diberikan bisa berupa denda uang hingga turun kasta kompetisi Eropa (misal dari Liga Champions dijebloskan ke Liga Europa). Sanksi ini bertujuan untuk menjaga integritas dan fair play dalam sepak bola Eropa.

Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan bahwa aturan baru ini akan membantu melindungi sepak bola dan bersiap terhadap kejutan yang mungkin muncul di masa depan, sambil mendorong investasi yang rasional dan membangun masa depan yang berkelanjutan untuk sepak bola.

Ceferin juga menilai bahwa FFP sudah memenuhi tujuan utamanya, yaitu membantu klub-klub Eropa menjauh dari masalah finansial dan merevolusi tata kelola klub sepak bola.

Kesimpulan

Skuad
Photo: acmilan.com

Aturan baru pengganti FFP sepak bola terbaru adalah FSCLR, yang sudah mulai berlaku pada Juni 2022 lalu. FSCLR memberikan batas pengeluaran yang lebih longgar bagi klub-klub Eropa, namun tetap mengontrol pengeluaran yang meliputi gaji, biaya transfer, hingga komisi agen.

FSCLR juga memberikan sanksi bagi klub yang melanggar aturan baru tersebut, mulai dari denda uang hingga turun kasta kompetisi Eropa. FSCLR diharapkan bisa menjaga keseimbangan neraca keuangan klub dan mendorong investasi yang rasional dan berkelanjutan dalam sepak bola Eropa.

Demikian artikel tentang aturan baru pengganti FFP sepak bola terbaru. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kawan-kawan Milanisti.

Pos terkait