Inilah Perkiraan Pendapatan AC Milan, Juventus, Inter dan Bologna di Format Baru Liga Champions Musim Depan

Liga Champions
Photo: acmilan.com

Berita AC Milan – Pada tahun depan, Liga Champions akan memperkenalkan versi baru dari kompetisi elit Eropa ini, dengan beberapa perubahan signifikan. Salah satu perubahan utama adalah peningkatan jumlah klub peserta, dari 32 menjadi 36 tim, serta pengenalan liga besar sebagai pengganti delapan grup.

Perubahan format ini berpotensi menghasilkan dua dampak utama: peningkatan jumlah pertandingan yang dijadwalkan, khususnya di fase grup (delapan pertandingan untuk setiap klub, dibandingkan dengan enam pertandingan sebelumnya), dan peningkatan pendapatan dari kompetisi ini.

Dalam sebuah artikel terbaru yang kami soroti, sejumlah perkiraan telah diterbitkan mengenai pendapatan minimum yang diharapkan oleh klub-klub yang berpartisipasi dalam Liga Champions baru ini.

Menurut laporan Calcio e Finanza, UEFA berencana untuk mendistribusikan €2,47 miliar kepada klub-klub, meningkat dari sekitar €2 miliar per musim dalam siklus sebelumnya (2021-2024).

Hal ini tentu akan menjadi angin segar bagi klub-klub Serie A, dengan harapan ada lima tim Italia yang akan bersaing di Liga Champions musim depan. Namun, pertanyaannya adalah, berapa pendapatan minimum yang akan sebenarnya diterima oleh klub-klub Italia?

Simulasi telah dibuat berdasarkan peringkat saat ini untuk beberapa klub Italia utama, termasuk Inter, AC Milan, Juventus, Bologna, dan Roma.

Pendapatan minimum terdiri dari beberapa elemen, salah satunya adalah bonus partisipasi. Setiap klub yang berhasil lolos ke fase grup akan menerima €18,62 juta, meningkat dari €15,64 juta pada musim sebelumnya. Bonus ini terdiri dari setoran awal sebesar €17,87 juta dan setoran berikutnya sebesar saldo €750.000.

Selain itu, pendapatan juga dipengaruhi oleh bonus hasil, yang meliputi kemenangan dan hasil seri. Namun, nilai bonus ini diproyeksikan akan sedikit lebih rendah dari sebelumnya. Bonus tambahan juga diberikan berdasarkan peringkat akhir di fase grup.

Selain itu, ‘pilar nilai’ UEFA juga akan menjadi kontributor signifikan terhadap pendapatan klub. Dengan dua asumsi utama, yaitu pembagian total pendapatan antara bagian Eropa dan non-Eropa, serta posisi pasar hak siar TV Liga Champions Italia dibandingkan dengan negara lain.

Berdasarkan asumsi-asumsi ini, potensi pendapatan tambahan dari ‘pilar nilai’ bagi klub-klub Italia menjadi jelas. Saat ini, Inter tampaknya akan menjadi penerima pendapatan terbesar, dengan lebih dari €32 juta di bagian Eropa dan non-Eropa. Diikuti oleh Roma dengan sekitar €31,3 juta, dan Juventus dengan sekitar €31 juta.

AC Milan menempati peringkat keempat dengan €26 juta, sementara Bologna berada di posisi kelima dengan €17,6 juta. Meskipun Bologna memiliki potensi pendapatan yang lebih rendah, hal ini tidak mengejutkan mengingat posisi pasar hak siar TV Italia yang lebih rendah.

Dengan demikian, Liga Champions baru menjanjikan potensi pendapatan tambahan yang signifikan bagi klub-klub Italia, memberikan dorongan finansial yang berarti di panggung Eropa.

Meskipun perkiraan ini masih bersifat tentatif dan dapat berubah, namun jumlah yang signifikan ini menandakan potensi pendapatan yang besar bagi klub-klub Serie A dalam kompetisi mendatang.

Pos terkait