Gazzetta Kritik Keras Stefano Pioli yang Kerap Rubah Identitas AC Milan

Stefano Pioli
Photo: www.acmilan.com

Berita AC MilanAC Milan menelan kekalahan yang menyakitkan melawan Atalanta pada Minggu kemarin, dan sorotan pagi ini menyoroti ketidakmampuan pelatih Stefano Pioli dalam memberikan kontribusi yang solid. Perubahan taktis yang dilakukan dalam situasi krisis cedera justru menimbulkan kebingungan yang berlebihan.

Gazzetta dello Sport menyoroti bahwa identitas dalam sepakbola adalah hal yang serius dan tidak seharusnya sering berubah. Kemenangan melawan Fiorentina dan Frosinone didapat berkat pendekatan yang lebih pragmatis, yang seolah menjadi pilihan logis mengingat banyaknya pemain yang absen akibat cedera.

Namun, dalam pertandingan melawan Atalanta, Pioli memutuskan untuk menghidupkan kembali beberapa ide taktisnya. Alessandro Florenzi memiliki peran sentral, mirip dengan Tijjani Reijnders, sementara Theo Hernandez mencoba untuk menyerang dari dalam. Ruben Loftus-Cheek dan Yunus Musah juga bermain dengan posisi yang lebih maju.

Meskipun menggunakan formasi 4-3-3 secara teoritis, banyak pergerakan yang meningkatkan risiko kesalahan di fase pertahanan. Seharusnya AC Milan kembali ke fondasi dasarnya, terutama mengingat Atalanta sangat mengandalkan tekanan tinggi.

Gol pertama Milan datang dari sepak pojok dan tidak terkait dengan ‘posisionalisme’ yang disebutkan sebelumnya, saat Olivier Giroud mencetak gol dengan sundulannya. Saat Atalanta kembali unggul di babak kedua, Pioli terpaksa mengesampingkan ambisi taktisnya dan memasukkan Ismael Bennacer serta Luka Jovic.

Mereka beralih ke formasi 4-2-3-1, dan keputusan ini terbayar dengan gol balasan 2-2 dari Jovic. Tiba-tiba momentum kembali berpihak pada Rossoneri, dan tampaknya mereka akan merebut tiga poin penting.

Namun, pengusiran Davide Calabria yang tampil sangat buruk telah mengubah segalanya. Kondisi ini telah membuka peluang bagi gol kemenangan Luis Muriel, yang memang layak untuk dia dapatkan mengingat bobroknya performa lini belakang di menit akhir pertandingan.

Saat ini, Inter unggul sembilan poin dan mengejar Scudetto nampak seperti tugas yang hampir mustahil bagi Milan. Banyak yang percaya bahwa performa tim jauh lebih baik dari yang ditunjukkan oleh posisi Milan di klasemen, dan saat ini dibutuhkan kompromi antara teknik dan strategi. Pendekatan posisionalisme Pioli mungkin tidak seharusnya menjadi pilihan utama.

Pos terkait